Bendera Tauhid

Rabu, 31 Desember 2014

ciri hati terikat dunia

Tanda-tanda Hati Anda Sudah Terpaut dengan Kehidupan Dunia :

1. Anda tidak bersiap siap saat waktu shalat akan tiba.

2. Anda melalui hari ini tanpa sedikitpun membuka lembaran Al Qur'an lantaran Anda terlalu sibuk.

3. Anda sangat perhatian dengan omongan orang lain tentang diri Anda.

4. Anda selalu berpikir setiap waktu bagaimana caranya agar harta Anda semakin bertambah.

5. Anda marah ketika ada orang yang memberikan nasihat bahwa perbuatan yang Anda lakukan adalah haram.

6. Anda terus menerus menunda untuk berbuat baik. "Aku akan mengerjakannya besok, nanti, dan seterusnya."

7. Anda selalu mengikuti perkembangan gadget terbaru dan selalu berusaha memilikinya.

8. Anda sangat tertarik dengan kehidupan para selebriti.

9. Anda sangat kagum dengan gaya hidup orang-orang kaya.

10. Anda ingin selalu menjadi pusat perhatian orang.

11. Anda selalu bersaing dengan orang lain untuk meraih cita-cita duniawi.

12. Anda selalu merasa haus akan kekuasaan dan kedigdayaan dalam hidup, dan perasaan itu tidak dapat dibendung.

13. Anda merasa tertekan manakala Anda gagal meraih sesuatu.

14. Anda tidak merasa bersalah saat melakukan dosa-dosa kecil

15. Anda tidak mampu untuk segera berhenti berbuat yang haram, dan selalu menunda bertaubat kepada Allah.

16. Anda tidak kuasa berbuat sesuatu yang diridhai Allah hanya karena perbuatan itu bisa mengecewakan orang lain

17. Anda sangat perhatian terhadap harta benda yang sangat ingin Anda miliki.

18. Anda merencanakan kehidupan hingga jauh ke depan.

19. Anda menjadikan aktivitas belajar agama sebagai aktivitas pengisi waktu luang saja, setelah sibuk berkarir.

21. Anda memiliki teman-teman yang kebanyakannya tidak bisa mengingatkan Anda kepada Allah.

21. Anda menilai orang lain berdasarkan status sosialnya di dunia.

22. Anda melalui hari ini tanpa sedikitpun terbersit memikirkan kematian.

23. Anda meluangkan banyak waktu sia-sia melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi kehidupan akhirat.

24. Anda merasa sangat malas dan berat untuk mengerjakan suatu ibadah.

25. Anda tidak kuasa mengubah gaya hidup Anda yang suka berfoya-foya, walaupun Anda tahu bahwa Allah tidak menyukai gaya hidup seperti itu.

26. Anda senang berkunjung ke negeri-negeri kafir.

27. Anda diberi nasihat tentang bahaya memakan harta riba, akan tetapi Anda beralasan bahwa beginilah satu satunya cara agar tetap bertahan di tengah kesulitan ekonomi.

28. Anda ingin menikmati hidup ini sepuasnya.

29. Anda sangat perhatian dengan penampilan fisik Anda.

30. Anda meyakini bahwa hari kiamat masih lama datangnya.

31. Anda melihat orang lain meraih sesuatu dan Anda selalu berpikir agar dapat meraihnya juga.

32. Anda ikut menguburkan orang lain yang meninggal, tapi Anda sama sekali tidak memetik pelajaran dari kematiannya.

33. Anda ingin semua yang Anda harapkan di dunia ini terkabul.

34. Anda mengerjakan shalat dengan tergesa-gesa agar bisa segera melanjutkan pekerjaan.

35. Anda tidak pernah berpikir bahwa hari ini bisa jadi adalah hari terakhir Anda hidup di dunia.

36. Anda merasa mendapatkan ketenangan hidup dari berbagai kemewahan yang Anda miliki, bukan merasa tenang dengan mengingat Allah.

37. Anda berdoa agar bisa masuk surga namun tidak sepenuh hati seperti halnya saat Anda meminta kenikmatan dunia..

Smg bermanfaat..
From akhina Ustadz BUYA MUHAMMAD NURMAN

Istri calon penghuni surga

Seorang lelaki datang menghampiri Rasulullah SAW. Sekonyong-konyong, Muadz, nama lelaki itu, menghampiri kaki Baginda Nabi Muhammad dan bersujud di hadapannya. 

Maka, Rasulullah pun menegur Muadz. “Apa yang kau lakukan ini, wahai Muadz?” Dia lantas menjawab, “Aku mendatangi Syam, aku dapati mereka (penduduknya) sujud kepada uskup mereka. Maka aku berkeinginan dalam hatiku untuk melakukannya kepadamu, wahai Rasulullah.”

Rasulullah SAW pun melarang Muadz. “Jangan engkau lakukan hal itu karena sungguh andai aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada selain Allah, niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya. Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, seorang istri tidaklah menunaikan hak Rabb-nya sampai ia menunaikan hak suaminya. Seandainya suaminya meminta dirinya dalam keadaan ia berada di atas pelana (hewan tunggangan) maka ia tidak boleh menolaknya.”

Hadis yang diriwayatkan dari sahih Ibnu Majah dan sahih Ibnu Hibban dari Abdullah Ibnu Abi Auf RA tersebut menggambarkan betapa seorang istri harus taat kepada suami. Islam meninggikan kedudukan seorang suami sebagai imam sehingga istri harus patuh.

Ketaatan seorang istri kepada suami merupakan bagian penting yang harus diperhatikan oleh seorang istri. Ketaatan kepada suami menunujukkan kesalehan seorang istri. Hal ini dapat kita pahami dari firman Allah SWT yang termaktub dalam Alquran surah an-Nisa (4) ayat 34.

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu, maka wanita yang saleh ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” 

“Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian, jika mereka menaatimu maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.”

Ketika seorang istri taat dan patuh kepada suaminya, akan menjadi sebab bagi sang istri mendapatkan surga. Sebaliknya, pembangkangan seorang istri terhadap suaminya akan berakibat mendapatkan laknat Allah dan di akhirat masuk neraka.

Dalam saahih Ibnu Abi Hatim dari Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktunya, mengerjakan puasa pada bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan menaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia inginkan.”

Dalam hadis lain, “Jika seorang suami mengajak istrinya berhubungan dan istri menolak, lalu suami marah kepadanya sepanjang malam, para malaikat melaknat istri itu sampai pagi.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dengan demikian, bisa dikatakan, bila surganya anak itu terletak pada telapak kaki (keridaan) ibu, surganya istri itu terletak pada telapak kaki (keridaan) suami. Dari Ummu Salamah ra. ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Wanita (istri) mana saja yang meninggal dalam keadaan suaminya ridoa kepadanya niscaya ia akan masuk surga.”(HR Tirmidzi)

Untuk itu, seorang istri yang ingin dimasukkan ke surga, hendaknya ia selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta mencari keridaan suami dengan cara taat dan patuh kepada suaminya. Ketaatan sepanjang suaminya itu tidak memerintahkan dan mengajak kepada kemaksiatan dan kemungkaran. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada khalik (Allah).”

Hadits lain yg menjelaskan ttg jalan seorang istri menuju surga dgn mndpt keridhoan suami

“Maukah kalian aku beritahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?” Mereka menjawab: “Tentu saja wahai Rasulullaah!”

Nabi menjawab: “Wanita yang penyayang lagi subur. Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata:

“Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.” (HR. Ath Thabarani )


jadikan bakti istri kpd suami berbalas ridha Allah.Lakukan baktimu dgn niat ikhlas krn Allah,berusaha sungguh2 & lakukan dgn cara yg baik


Istri yang menginginkan hidup penuh dengan kebahagiaan bersama suaminya adalah istri yang tidak mudah marah.Dan niscaya dia pun akan meredam kemarahan dirinya dan kemarahan suaminya dengan cinta dan kasih sayang demi menggapai kebahagiaan surga.


“Dan org2 yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang2 yang berbuat kebajikan”. (Qs. Ali-Imran: 134)

apabila suami tidak ridha, Allah pun tidak memberikan keridhaan-Nya.para malaika akan melaknat istri yang durhaka. Rasulullaah  bersabda,"Ada tiga kelompok yang shalatnya tidak terangkat walau hanya sejengkal di atas kepalanya (tidak diterima oleh Allah).Orang yang mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya, istri yang tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya,dan dua saudara yang saling mendiamkan (memutuskan hubungan).” (HR. Ibnu Majah)

Minggu, 28 Desember 2014

Kesedihan tiada berujung hidup sedikit amal

Inilah di antara tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah:

Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.
Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.

Akan banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaannya untuk ikut menguburkanmu. Dan mungkin banyak yang sudah tidak lagi memikirkan nasihatmu pada suatu hari.....
 
Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermnfaat untukmu.

Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung! 
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain.
Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan untuk yang kecil dan yang besar dari hartamu!

Kesedihan atasmu ada 3;
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan.
Kawan2mu  akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!
Di rumah ada kesedihan yg mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun??
Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!

Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia".
Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!
Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak.
Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta.
Kini hidup yg sesungguhnya telah dimulai.

Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Hakikat ini memerlukan perenungan.

Usahakan dengan sungguh2;
Menjalankan kewajiban kewajiban,
hal-hal yg disunnahkan,
sedekah rahasia,
merahasiakan amal shalih,
shalat malam,
Semoga saja engkau selamat.

Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini insyaAllah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat. "Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang orang mukmin"

(Diterjemahkan oleh Ust. Ainul Haris, semoga Allah mengampuninya). Juga sdr mu ini. Aamiin.

Selasa, 23 Desember 2014

JANGAN MERASA DIRI PALING BENAR

UNGKAPAN YG BAGUS

Kebenaran itu datangnya dari Al Qur'an dan sunah Rosul, orang yg menyampaikan suatu pendapat yg sesuai dg Qur'an dan sunah, bukan orang yg merasa paling benar, dialah orang yg berani untuk dibenci disisihkan oleh orang2 yg mmbenci ajaran Islam yg sesuai dg Qur'an Sunnah. 

Dan kalau semua orang pakai dalil jangan merasa diri yang paling benar pasti kemungkaran tak bisa dicegah karna setiap kali mau diberantas ada yang halangin sambil bilang "jangan merasa diri yang paling benar". Ada polisi mau nangkap penjahat. Penjahatnya bilang "jangan merasa diri yang paling benar" dijamin dech Lapas sedunia pada kosong karena penjahatnya pada bebas berkeliaran dan berdalih karena tidak ada aturan yang baku

Kebenaran Islam melalui Quran dan Hadits adalah MUTLAK adanya, yang RELATIF adalah diri yang tak juga yakin.

Taat tanpa TAPI dan NANTI

Rabu, 17 Desember 2014

KETIDAKTAHUAN KITA KEMAHAKUASAAN ALLAH

KETIDAKTAHUAN KITA KEMAHAKUASAAN ALLAH ::.
                                                                                                                                 Nabi NUH belum tahu Banjir akan datang ketika ia membuat Kapal dan ditertawai Kaumnya.

Nabi IBRAHIM belum tahu akan tersedia Domba ketika Pisau nyaris memenggal Buah hatinya.

Nabi MUSA belum tahu Laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.

Yang Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada Perintah ALLAH dan tanpa berhenti Berharap yang Terbaik...

Ternyata dibalik KETIDAKTAHUAN kita, ALLAH telah menyiapkan Kejutan Seringkali Allah Berkehendak didetik-detik terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba2-Nya.

Jangan kita berkecil hati saat spertinya belum ada jawaban doa...Karena kadang Allah mencintai kita dengan cara-cara yang kita tidak duga dan kita tidak suka...

Allah memberikan apa yg kita Butuhkan, bukan apa yg kita Inginkan...!!!

Lakukan bagianmu saja, dan Allah akan mengerjakan bagianNya...

Tetaplah Percaya. 
Tetaplah Berdoa.
Tetaplah Setia.
Tetaplah meraih RidhoNYA Aamiin ...YRA
Tetap semangat meski dlm kesederhanaan
Tetap Istiqomah..Tetap banyak bersyukur Dann Jujur Ihlas dlm segala perbuatan dan Perkataan 
Mari terus berbagi dan Ber-lomba lomba menuju KEBAIKAN..

Kamis, 11 Desember 2014

Nasihat menjalani hari

Sobat, izinkan sy sampaikn Nasehat Syaikh Dr. Aidh AlQarni 🍯

✨0. Mulailah harimu dengan sholat fajar dan doa-doa di pagi hari agar kau mendapatkan keberuntungan dan kesuksesan 
✨1. Lanjutkan dengan istighfar agar syetan menghindar darimu 
✨2. Jangan putus berdoa, karena sesungguhnya doa merupakan tali kesuksesan 
✨3. Ingatlah bahwa apapun yg kau katakan akan dicatat oleh Malaikat 
✨4. Senantiasalah optimis meskipun engkau dalam puncak kesusahan 
✨5. Bahwa keindahan jari-jemari karena ia terikat dengan tasbih
✨6. Jika engkau menghadapi kegelisahan dan berbagai kegundahan maka ucapkanlah "laa ilaaha illallohu"
✨7. Belilah dengan uang dirhammu (berinfaklah) untuk mendapatkan doa orang fakir dan kecintaan orang miskin 
✨8. Sujud panjang dengan khusyuk itu lebih baik daripada istana2 yang megah 
✨9. Berfikirlah sebelum berkata, bisa jadi satu perkataanmu bisa mematikan (menyakiti hati orang)
✨10. Berhati-hatilah terhadap doa orang yang didzolimi dan air mata orang yang terampas haknya 
✨11. Sebelum engkau membaca surat elektronik, buku, koran dan majalah,  bacalah terlebih dahulu AlQur'an
✨12. Jadilah engkau sebab bagi keistiqomahan keluargamu 
✨13. Bersungguh - sungguhlah jiwamu melaksanakan ketaatan, karena jiwa manusia itu senantiasa mengajak kepada keburukan 
✨14. Ciumlah telapak tangan kedua orangtuamu, kau insha Alloh mendapatkan keridhoan 
✨15. Baju-baju lamamu merupakan baju-baju baru menurut orang orang fakir 
✨16. Janganlah engkau marah, karena hidup ini sangat singkat dari yang kau bayangkan 
✨17.Engkau senantiasa bersama Dzat yang Maha Kuat Maha Kaya,  Dialah Allah 'azza wa jalla,  
✨18. Jangan kau tutup pintu terkabulnya doa dengan melakukan maksiat 
✨19. Sholat adalah sebaik baik penolongmu dalam menghadapi berbagai musibah dan kelelahan 
✨20. Hindari berburuk sangka, engkau akan mendapatkan ketenangan dan kenyamanan 
✨21. Penyebab dari segala kegundahan adalah berpaling dari ALLOH Swt. 

💫 Wa Afwu minkum, 

Minggu, 07 Desember 2014

Bersyukur

KUNCINYA BERSYUKUR :       
 . "APA" yg kita Cari di dlm Hidup??? 

Bila kita hidup di gunung merindukan​ pantai

Saat kita hidup di pantai merindukan​ gunung

Kalau kemarau kita tanya kapan hujan?

Di musim hujan kita tanya kapan kemarau? 

Diam di rumah pengennya pergi ....

Setelah pergi pengennya pulang ke rumah....

Waktu tenang cari keramaian

Waktu ramai cari ketenangan​

Belum berkeluarga, mengeluh pengen punya keluarga .....

Setelah punya keluarga mengeluh banyak keributan

Ternyata SESUATU tampak indah saat belum kita miliki .....

Kapankah kebahagiaa​n akan didapatkan​ kalau kita hanya selalu memikirkan​ apa yg belum ada, tp mengabaikan​ apa yg sudah kita miliki.....???

Jadilah Pribadi yg SELALU BERSYUKUR... 
dgn apa-apa yg sudah kita miliki....

Mungkinkah  selembar daun yg kecil dapat menutupi bumi yg luas ini ?

Menutupi telapak tangan saja sulit.

Tp kalau daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutupla​h “BUMI"

Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun, maka kita akan melihat keburukan di-mana2.

Bumi inipun akan tampak buruk.....

Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dgn daun yg kecil.

Jangan menutupi hati kita, dgn sebuah pikiran buruk. 

Walau cuma seujung kuku.

SYUKURI apa yg sudah kita miliki, sbg modal utk meMULIAkanNYA.

Karena .....hidup adalah: 
WAKTU yg dipinjamkan  
Harta adalah: 
ANUGERAH yg dipercayakan

Bersyukurlah atas nafas yg masih kita miliki.

Bersyukurlah atas keluarga yg kita miliki.

Bersyukurlah atas pekerjaan yg kita miliki... 
Janji Allah jika kita sering bersyukur akan ditambah nikmat yang diberikan tapi jika kita tdk bersyukur azabku amat berat, semoga kita semua menjadi umatnya yg sering bersyukur tidak mengeluh terus 

Jumat, 05 Desember 2014

Fokus mengharap cinta-Nya

Hikmah Pagi Taman Surga

Seandainya bukan karena Alloh, 
pastilah hidup ini terasa lelah...

Seandainya bukan karena Alloh, 
pastilah rmh tgga hanya spti jalur gaza...

Seandainya bukan karena Alloh, 
pastilah ibadah apapun tdk akan terasa nikmat...

Seandainya bukan karena Alloh,
pastilah mertua akan sllu berseteru dg menantu...

Dan seandainya bkn karena Alloh, 
pastilah diri akan tertatih-tatih mengejar jodoh yg sulit diraih...

Sudahkah kita luruskan niat bhwa apapun yg kita lakukan smata-2 mngharap penilaian Alloh.

Kalau kita FOKUS mengharap cinta Alloh,... maka sgala sstu akan dibuat oleh Alloh agar mncintai kita.

Inget....!!!
Hanya mengharap PENILAIAN Alloh lah, hidup terasa ringan tanpa beban.

Awan Abdullah/74c4c446
Rumah Ta'aruf Taman Surga
www.tamansurga.com

Minggu, 30 November 2014

BISIKAN SANG ISTRI

BISIKAN SANG ISTRI

Hasan al-Bashri berkata: “Aku datang kepada seorang pedagang kain di Mekkah untuk membeli baju, lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, 

lalu akupun meninggalkannya dan aku katakan tidaklah layak beli dari orang semacam itu, lalu akupun beli dari pedagang lain.”

2 tahun setelah itu aku berhaji dan aku bertemu lagi dengan orang itu, tapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan bersumpah, Lalu aku tanya kepadanya:

“Bukankah engkau orang yang dulu pernah berjumpa denganku beberapa tahun lalu?” Ia menjawab : “Iya benar”

Aku bertanya lagi: “Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang? Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji dagangan dan bersumpah!”

Ia pun bercerita: “Dulu aku punya istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit rizki, ia meremehkannya dan jika aku datang dengan rizki yang banyak ia menganggapnya sedikit. 

Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun menikah lagi dengan seorang wanita. Jika aku hendak pergi ke pasar, ia memegang bajuku lalu berkata:

‘Wahai suamiku, bertaqwalah kepada Allah, jangan engkau beri makan aku kecuali dengan yang thayyib (halal). 

Jika engkau datang dengan sedikit rezeki, aku akan menganggapnya banyak, dan jika kau tidak dapat apa-apa aku akan membantumu memintal (kain)’.”

Subhanallah… Ya ummahaaattt....! 

Milikilah sifat Qana’ah. Janganlah menjadi jurang dosa bagi Suamimu. Banyaklah bersyukur.

Ingat, tabiat istri sangat berpengaruh terhadap Cara suami mencari nafkah.

Jumat, 28 November 2014

Pesan Imam al Ghazali tentang 6 perkara

imam al ghazali

Suatu hari, Imam Al Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghazali bertanya.

1 – Pertama, “Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?”

Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman dan kerabatnya. Imam Al Ghazali menjelaskan semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “mati”. Kerana mati itu janji Allah SWT. Janji Allah Ta’ala bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasai mati, dan bahawasanya pada hari kiamat sahajalah akan disempurnakan balasan kamu. Ketika itu sesiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke syurga maka sesungguhnya ia telah berjaya. Dan (ingatlah bahawa) kehidupan di dunia ini (meliputi segala kemewahannya dan pangkat kebesarannya) tidak lain hanyalah kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya.” (Surah Ali Imran: 185)

2 – Lalu Imam Al Ghazali meneruskan pertanyaan yang kedua. “Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?”

Murid-muridnya ada yang menjawab negara China, bulan, matahari dan bintang-bintang. Lalu Imam Al Ghazali menjelaskan bahawa semua jawapan yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah “masa lalu”. Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak akan kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Islam

3 – Lalu Imam Al Ghazali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. “Apa yang paling besar di dunia ini?”

Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi dan matahari. Semua jawapan itu benar kata Imam Al Ghazali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “nafsu”.

Nafsu yang menguasai diri menyebabkan manusia gagal menggunakan akal, mata, telinga dan hati yang dikurniakan oleh Allah Ta’ala untuk hidup berlandaskan kebenaran.

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk Neraka Jahannam banyak dari jin dan manusia yang mempunyai hati (tetapi) tidak mahu memahami dengannya (ayat-ayat Allah), dan yang mempunyai mata (tetapi) tidak mahu melihat dengannya (bukti keesaan Allah) dan yang mempunyai telinga (tetapi) tidak mahu mendengar dengannya (ajaran dan nasihat); mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi; mereka itulah orang-orang yang lalai.” (Surah Al-A’araaf: 179)

4 – Pertanyaan keempat adalah, “Apa yang paling berat di dunia ini?”

Ada yang menjawab baja, besi dan gajah. Semua jawapan hampir benar, kata Imam Al Ghazali, tapi yang paling berat adalah “memegang amanah.”

“Sesungguhnya Kami telah kemukakan tanggungjawab amanah (Kami) kepada langit dan bumi serta gunung-ganang (untuk memikulnya), maka mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak dapat menyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk memikulnya); dan (pada ketika itu) manusia (dengan persediaan yang ada padanya) sanggup memikulnya. (Ingatlah) sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia adalah suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat perkara-perkara yang tidak patut dikerjakan.” ( Surah Al-Ahzaab: 72 )

Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya sanggup terima permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia dimasukkan ke dalam neraka kerana tidak mampu memegang amanahnya.

5 – Pertanyaan yang kelima adalah, “Apa yang paling ringan di dunia ini?”.

Ada yang menjawab kapas, angin, debu dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Al Ghazali, tetapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan solat. Ramai dalam kalangan kita, kerana kerja, kerana urusan dunia, kerana hiburan, kita tinggalkan solat. Sedangkan tuntutan solat itu yang lebih utama.

6 – Lantas pertanyaan ke enam adalah, “Apakah yang paling tajam di dunia ini?”.

Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang. Benar kata Imam Al Ghazali, tapi yang paling tajam adalah “lidah manusia”. Kerana, dengan lidah, manusia dengan begitu mudah menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

والله أعلمُ بالـصـواب

Rabu, 26 November 2014

Berkah adalah..

Berkah adalah..
                                                       
Berkah adalah kata yang diinginkan oleh hampir semua hamba yang beriman, karenanya orang akan mendapat limpahan kebaikan dalam hidup.

Berkah bukanlah cukup dan mencukupi saja, tapi berkah ialah bertambahnya ketaatanmu kpda Allah dg segala keadaan yg ada, baik berlimpah atau sebaliknya itulah berkah,"albarokatu tuziidukum fi thoah".  Berkah Menambah Taatmu Kepada Allah SWT.

Hidup yg berkah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru berkah sebagaimana nabi Ayyub as., sakitnya menambah taatnya kepada Allah,dan berkah itu tdak selalu panjang umur, ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Mus'ab bin umair ra.

Tanah yg berkah itu bukan karena panorama indahnya tapi tanah yg berkah kadang tandus seperti Makkah tapi keutamaanya dihadapan Allah tidak ada yg menandingi.

Makanan berkah itu bukan yg komposisi gizi lengkap tapi makanan itu mampu mndorong pemakanya menjadi lebih taat setelah makan

Dan ilmu yg berkah itu bukan yg banyak riwayat dan catatan kakinya,tapi yg berkah ialah yang mampu menjadikan seorang meneteskan keringat dan darahnya beramal dan  berjuang untk agama Alloh

Penghasilan berkah juga bukan gaji yg ia terima banyak dan bertambah, tapi sejauh mana dia bisa jadi jalan rezqi bagi yg lainya dan semakin banyak orang yg terbantu dngan penghasilan
kita.
                                                                                                                                                                                                        Anak-anak yg berkah bukanlah ketika mereka lucu dan imut,tapi anak yang berkah ialah yg senantiasa taat kepada Rab-Nya dan kelak diantara mereka ada yg lebih soleh dan tidak henti2nya mendoakan kita.

Semoga segala Aktifitas kita Hari ini Barokah..

Barokallaahu fiikum 😊

Sabtu, 18 Oktober 2014

Kaidah mengikuti Ulama dalam menentukan hukum syari

Akhir-akhir ini kita melihat makin hangatnya perbincangan tentang keragaman fatwa fuqaha dalam satu persoalan, antara yang mengharamkan dan menghalalkan. Akibatnya, khalayak mengalami kebingungan: ulama manakah yang harus mereka ikuti pendapatnya; seperti apakah standar yang benar dalam mengambil dan menolak suatu pendapat dari para ulama? Untuk menjawab pertanyaan yang sangat penting ini, kita akan membahas topik ini dari beberapa sisi.

1.       Prinsip yang ditetapkan oleh syariah dalam memahami dan mengamalkan hukum.

Allah SWT telah menyeru setiap Muslim secara langsung untuk memahami nash-nash syariah baik ayat al-Quran ataupun teks-teks as-Sunnah serta mengamalkan tuntutan yang terkandung dalam nash-nash tersebut (Lihat: QS al-Anfal [8]: 20 dan  al-A’raf [7]:3).

Pada prinsipnya nash-nash syariah adalah ungkapan berbahasa Arab yang memiliki dilalah dan makna yang bisa dipahami. Seorang Muslim bisa memahami bahasa al-Quran, yakni bahasa Arab, secara langsung. Dengan itu ia pun bisa langsung memahami seruan Asy-Syari’ dari nash-nash tersebut dan mengamalkan tuntutan yang ada di dalamnya. Hal seperti ini telah dipraktikkan oleh para sahabat Rasulullah saw. Itulah prinsip dalam persoalan ini bagi setiap Muslim.

Dr. Abdul Karim Zaidan menyatakan dalam kitabnya, Al-Wajiz fi Ushul al-Fiqh:

Setiap mukallaf harus menaati Allah dan Rasul-Nya tanpa kecuali.Kewajiban ini tentu menuntut mereka untuk mengetahui perkara yang disyariahkan Allah SWT baik yang termaktub dalam al-Quran ataupun yang terangkai dalam ucapan Rasulullah saw. Mengetahui perkara yang disyariatkan Allah SWT dilakukan dengan merujuk pada nash-nash al-Quran dan as-Sunnah, mengambil hukum dari keduanya setelah memahami nash-nash tersebut dan mengetahui maksud yang terkandung di dalamnya. Jika seorang mukallaf tidak menemukan hukum secara jelas dalam nash-nash tersebut, baru dia beralih pada ijtihad sebagaimana yang diperintahkan oleh syariahLalu berijtihadlah dia dalam koridor yang ditetapkan syariah. Inilah jalan yang lurus untuk mengetahui dan mengamalkan hukum-hukum (Al-Wajiz, hlm. 411).

Hanya saja, kebanyakan kaum Muslim kesulitan melakukan itu. Hal ini bisa disebabkan mereka tidak mengetahui bahasa Arab atau kurang mengetahui makna-maknanya secara mendalam, khususnya setelah banyak kesalahan dalam tata bahasa dan khalayak sudah tidak mengetahui lagi bahasa Arab yang baik dan benar (fushha). Mereka yang seperti ini membutuhkan orang lain yang lebih memahami nash-nash syariah. Hal seperti itu dibolehkan di mata syariah dengan sejumlah patokan tentunya.

Dulu, sekelompok sahabat Rasulullah saw. saling bertanya satu sama lain tentang beberapa persoalan tertentu yang memang cukup sukar untuk mereka pahami. Rasulullah saw. telah menyebutkan bertingkatnya pemahaman para sahabat terhadap nash-nash syariah. Rasulullah saw. bersabda, “Di antara umatku, orang yang paling sayang kepada umatku adalah Abu Bakar; orang yang paling ketat dalam masalah yang ditetapkan Allah adalah Umar; orang yang paling pemalu adalah Utsman; orang yang paling mahir dalam membaca Kitabullah adalah Ubay bin Kaab; orang yang paling memahami hukum faraidh adalah Zaid bin Tsabit; orang yang paling tahu halal-haram adalah Muadz bin JabalSetiap umat memiliki orang kepercayaan dan orang kepercayaan umat ini adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah.” (HR at-Tirmidzi).

Abdul Karim Zaidan mengatakan:

Jika seorang mukallaf tidak mampu mengetahui hukum-hukum melalui cara ini (yakni berijtihad sendiri), dia harus bertindak seperti apa yang diperintahkkan Allah SWT, yakni dia harus bertanya kepada orang yang memiliki pengetahuan tentang hukum Allah dalam persoalan yang ingin diketahui status hukumnya itu. Allah SWT berfirman dalam QS an-Nahl ayat 43 (yang artinya): Bertanyalah kalian kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kalian tidak tahu (Al-Wajiz, hlm. 411).

2.       Perbedaan pendapat dan keragaman fatwa yang dibolehkan dan yang diharamkan.

Sesungguhnya perbedaan pendapat yang terjadi di antara para sahabat Rasulullah saw. dan diakui oleh beliau adalah dalam persoalan yang memungkinkan adanya keragaman pemahaman terhadap suatu makna. Rasulullah saw., misalnya, bersabda, “Janganlah seorang pun shalat Ashar kecuali di Banu Quraidhah.” (HR al-Bukhari dari Ibnu Umar). Para sahabat Rasulullah saw. berbeda pendapat dalam menyikapi perintah ini: sekelompok sahabat melaksanakan shalat di perjalanan;  sekelompok lainnya tidak melakukan itu karena berketetapan hendak shalat di perkampungan Banu Quraidzah. Rasulullah saw. mengakui dua pemahaman ini dan memujinya (Lihat: Ibnu al-Qayyim, I’lam al-Muwaqi’in, 1/203).

Jika nash syariah mengandung keragaman pemahaman maka perbedaan pendapat dalam hal itu dibolehkan. Lain halnya dengan perkara yang qath’i maknanya dan tidak mengandung makna ganda. Perbedaan pendapat di dalamnya adalah diharamkan. Misalnya firman Allah SWT (yang artinya): Dirikanlah shalat (TQS al-Baqarah [2]: 43); Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kalian orang-orang yang beriman(TQS al-Baqarah [2]: 278).

Imam al-Mazari menyatakan dalam kitabnya, Idhah al-Mahshul min Burhan al-Ushul, bahwa nash yang tidak memberikan ruang ijtihadadalah teks yang menunjukkan hukum dengan jelas (sharih), disampaikan dalam redaksi yang tidak mengandung kemungkinan lain(Al-Idhah, hlm. 305).

Al-Asnawi menyatakan dalam kitab Nihayat as-Sul, “Hukum yang memberikan ruang ijtihad adalah hukum syariah yang bersifat zann menurut syariah. Karena itu keharaman zina dan meminum khamar serta seluruh persoalan agama yang mutlak (dharuri) berada di luar ruang ijtihad.” (Nihayat as-Sul, 4/530).

3.       Standar syariah dalam memberikan pendapat syar’i atau fatwa.

Beberapa standar syariah yang terpenting adalah:

1)       Pendapat tersebut lahir dari dan berpijak pada nash syariah berupa al-Quran dan as-Sunah yang sahih, dan dalil yang ditunjukkan oleh keduanya yakni Ijmak Sahabat dan Qiyas. Siapa saja yang memberikan pendapat syariah maka dia harus mengetahui nash-nash syariah, Ijmak Sahabat dan Qiyas; mengetahui nash-nash yang me-nasakh dan yang di-mansukh; mengetahui tatacara pen-tarjih-an jika ada dua nash yang jelas-jelas bertentangan, sama saja apakah dua nash ini adalah hadis dengan hadis, atau hadis dengan al-Quran (Lihat: Abdul Karim Zaidan, Al-Wajiz, hlm. 402-405).

2)       Harus memahami fakta dengan pemahaman yang tepat dan cermat agar bisa menurunkan nash yang cocok pada fakta tersebut. Karena itu nash-nash yang bercerita tentang  makanan dan minuman yang sangat urgen (dharurat) tidak bisa diturunkan pada kebutuhan-kebutuhan lain yang tidak sampai pada taraf urgen, misalnya mengambil riba untuk membeli mobil dan menganggap itu sebagaidharurat syar’I; hal seperti ini menyalahi metode menurunkan nash-nash terhadap faktanya.

Dalam persoalan maslahat, Allah SWT sajalah yang menetapkan kemaslahatan para hamba, bukan akal manusia, karena akal itu bersifat kurang dan tidak mampu untuk mengetahui segala yang bermanfaat dan yang menimbulkan madarat (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 216).

3)       Pendapat tersebut tidak boleh menyalahi nash atau pendapat yang jelas-jelas shahih, yang berasal dari al-Quran dan as-Sunnah. Tidak ada ruang ijtihad dalam perkara yang sudah ditetapkan oleh nash yang sharih. Jika sebuah ijtihad menyalahi pendapat yang sharihmaka pendapat tersebut harus dibuang jauh-jauh. Imam an-Nawawi berkata, “Seorang mufti dan qadhi tidak perlu menghiraukan orang yang menentang dirinya jika memang dirinya tidak menyalahi nash, Ijmak atau Qiyas Jali (Syarh Shahih Muslim, hlam. 2/24).

4.       Tarjih di antara sejumlah pendapat yang berbeda-beda.

Tarjih itu jika dilakukan oleh orang yang mampu mengkomparasikan sejumlah nash, atau mengetahui ilmu pengetahuan syar’i, yang memungkinkan dia mengamalkan dalil, meninjaunya dan men-tarjihsalah satu dari dua dalil, maka harus didasarkan pada qarinah tertentu. Misalnya, ketika memperhatikan dua pendapat, orang tersebut melihat salah satu pendapat berpijak pada hadis dha’if, maka dia akan meninggalkan pendapat tersebut dan men-tarjih pendapat yang lain. Contoh lain: orang tersebut memperhatikan dua pendapat, lalu melihat bahwa salah satu pendapat berpijak pada nash yang sudah di-nasakh, maka dia meninggalkan pendapat tersebut dan mengikuti pendapat yang kedua. Al-Juwaini berkata, “Tarjih itu adalah memenangkan sebagian amarat atas sebagian yang lain secara dzanni.(Al-Burhan, 2:175).

Jika tarjih dilakukan oleh orang awam, itu harus dilakukan dengan tidak menuruti hawa nafsu, misalnya karena pendapat tersebut lebih mudah atau di dalamnya ada maslahat. Tarjih-nya harus berpijak pada dua perkara: (1) faktor lebih mengetahui; yakni dengan mendengar dari orang-orang bahwa si alim fulan itu lebih mengetahui dari yang lain; (2) faktor ketakwaan; ini juga dengan cara mendengar dan menelusuri hal-ihwal ketakwaan dan kewaraan si alim ini. Sirajudin al-Armawi menyatakan dalam kitab at-Tahshil min al-Mahshul, “Meminta fatwa tidak boleh dilakukan kecuali dari orang yang diduga kuat sebagai mujtahid dan wara.”  (2/305).

Al-Khudhari berkata dalam kitab Al-Ushul, “Meminta fatwa tidak boleh dilakukan kecuali dari orang yang diketahui sebagai orang yang berilmu dan bersifat adilSiapa saja yang diketahui tidak memiliki salah satu dari dua sifat ini, maka biasanya dia tidak boleh diikuti.” (hlm. 382).

Karena itu fatwa tidak boleh diambil misalnya dari orang yang terkenal suka canggung terhadap para pelaku kezaliman dan kefasikan, juga dari orang yang suka duduk-duduk dengan mereka karena ketakwaan orang seperti itu diragukan (Lihat: QS al-An’am [6]: 68 dan an-Nisa’ [4]: 140).

Rasulullah saw. bersabda, “Setelahku nanti akan ada para pemimpin; siapa saja yang suka menemui mereka, membenarkan kedustaan mereka, membantu mereka melakukan kezaliman, maka orang itu tidak termasuk golonganku, aku bukan termasuk golongannya, dan dia tidak akan datang kepadaku di telaga.” (HR al-Hakim).

Fatwa juga tidak boleh diambil dari orang yang suka berubah-ubah dalam berfatwa sesuai dengan hawa nafsu dan kepentingan (Lihat: QS Shad [38]: 26).

5.       Pendapat waliyul amri dalam pen-tarjih-an.

Para khalifah radhiyalLahu anhum telah mengadopsi satu pendapat syariah dalam sejumlah persoalan yang diperselisihkan yang dengan itu bisa membentuk dan menjaga persatuan kaum Muslim. Misalnya, selama masa kekhilafahannya, Abu Bakar mengikuti pendapat jatuhnya talak tiga sekaligus; Umar mengambil pendapat yang berbeda dengan pendapat Abu Bakar ketika dia (Umar) memegang jabatan khilafah (tiga talak sekaligus tetap dipandang jatuh satu talak,red.). Abu Bakar juga dalam posisinya sebagai waliyul amri telah mengambil pendapat untuk membagikan fai dan ghanimah berupa tanah untuk tentara yang ikut berperang. Sebaliknya, Umar mengambil pendapat yang berbeda dengan bersandar pada nash syariah, yakni firman Allah SWT dalam surat al-Hasyr: 10).

Seorang waliyul amri boleh mengikuti satu pendapat dalam pen-tarjih-an, kemudian memberlakukan pendapat tersebut kepada seluruh kaum Muslim untuk menyatukan pendapat mereka dengan pendapatnya ini. Syarat waliyul amri yang memiliki wewenang seperti itu adalah orang yang benar-benar mengurus urusan kaum Muslim, yakni amirul mukminin, atau khalifah kaum Muslim. Ketaatan kepadawaliyul amri ini dikaitkan dengan ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya (Lihat: QS an-Nisa’ [4]: 59). Disyaratkan pula agar terpenuhi sifat waliyul amri dari sisi bahwa dia diserahi urusan kaum Muslim melalui metode yang sah menurut syariah. Juga disyaratkan agar dia adalah seorang Muslim yang telah memenuhi syarat-syarat in’iqad yang sah menurut syariah.

Imam al-Qarafi menyatakan dalam kitab Anwar al-Buruq fi Anwa’ al-Furuq, “Seorang imam ketika memegang otoritas publik terhadap rakyatnya, diharuskan untuk mencegah timbulnya ketidakharmonisan dan pertentangan serta menghilangkan perbedaan di tengah-tengah umat. Inilah salah satu kewajiban terpenting yang dia tanggung.”(2/103).

Inilah uraian singkat mengenai tatacara mengambil pendapat yangsyar’i.  Seorang Muslim harus memperhatikan betul dari siapa dia mengambil agamanya. Ingatlah, setiap orang akan berdiri di hadapan Allah SWT dan akan ditanyai tentang segala sesuatu baik yang besar ataupun yang kecil. Ketidaktahuannya tidak bisa dijadikan alasan karena dia telah diwajibkan untuk bertanya kepada orang yang tahu dari kalangan orang bertakwa dan berilmu (Lihat: QS an-Nahl [16]: 43).

Kami memohon kepada Allah SWTagar kami termasuk orang yang mendengarkan pendapat dan kemudian mengikuti pendapat terbaik. Akhir doa kami adalah pujian bagi Allah, Tuhan semesta alam. [Hamad Thabib-Baitul Maqdis]; [Diterjemahkan dan disarikan oleh Dede Koswara, Staff Pengajar Ma’had al-Abqary Serang]

 

Senin, 29 September 2014

4 Golongan Lelaki Yang Akan Ditarik Masuk Ke Neraka Oleh Wanita

4 Golongan Lelaki Yang Akan Ditarik Masuk Ke Neraka Oleh Wanita 

1. Ayahnya.Jika seseorang yang bergelar ayah tidak mempedulikan anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajarkan shalat, mengaji, dan sebagainya. Dia membiarkan anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dangan hanya memberi
kemewahan dunia saja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya. Duhai lelaki yg bergelar Ayah, bagaimanakah keadaan anak perempuanmu sekarang? Apakah kau
mengajar shalat dan shaum (puasa) padanya?
Menutup aurat? Pengetahuan agama? Jika tidak terpenuhi, maka bersedialah untuk menjadi bagian dari Neraka.

2. Suaminya.Apabila suami tidak mempedulikan tindak tanduk
isterinya. Bergaul bebas. Membiarkan istri berhias diri untuk lelaki yang bukan mahramnya. Jika suami mendiam istri yang seperti itu walaupun suami adalah orang yang alim, suami adalah shalatnya yang tidak pernah bolong, suami adalah yang shaumnya tidak pernah lalai. Maka dia akan turut ditarik oleh isterinya bersama-sama ke dalam
Neraka.Duhai lelaki yang bergelar Suami, bagaimanakah keadaan istri tercinta sekarang? Dimanakah dia? Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau jaga mengikuti ketetapan Islam, maka terimalah keniscayaan yang kau akan sehidup semati bersamanya hingga Neraka.

3. Saudara Lelakinya.Apabila ayahnya sudah tiada, tanggungjawab menjaga kehormatan wanita jatuh pada saudara
lelakinya (kakak,adik, paman). Jika mereka hanya
mementingkan keluarganya saja dan adik atau
keponakannya dibiarkan dari ajaran Islam, maka tunggulah tarikan mereka di akhirat kelak. Duhai lelaki yg mempunyai saudara perempuan,jangan hanya menjaga amalmu dan melupakan
amanah yang lain. Karena kau juga akan
pertanggungjawabkan diakhirat kelak.

4. Anak Lelakinya.Apabila seorang anak laki-laki tidak menasehati Ibunya perihal kelakuan yang tidak dibenarkan dalam Islam. Bila ibu membuat kemungkaran, mengumpat, memfitnah, mengunjing, maka anak itu
akan ditanya dan dimintai pertanggungjawaban

Minggu, 14 September 2014

Tahu belum tentu paham

1.Pabila benar sdh paham seorg anak kan tahu scr pasti dan yakin bahwa dlm ilmu pasti 4x4=16

2.Namun pabila blm paham krn hny berupa hapalan,ketika lupa ditanya 4x4 bisa jwbannya 12

3.Artinya tingkat pemahaman akan menghasilkan suatu jwban benar atau salah

4. Begitu jg dlm hidup ini krn pemahaman yg salah dpt menghasilkan suatu pemikiran & tindakan yg salah

5.Kita tau bhw diciptakan oleh Allah SWT utk beribadah (taat) kpd-Nya,& kita tlah dptkan informasi bhw stelah kematian ada akhirat yg abadi

6.Namun kita hny tau tanpa ada pemahaman disana, spt sebuah hapalan saja..

7.Spt contoh anak SD tadi supaya tdk jd hapalan bagaimana? ya betul dgn belajar..

 8. Begitu jg utk menjwb pertanyaan mendasar bhw utk apa sbnrny kita diciptakan didunia apkah utk cari harta sbnyk2nya

9.apakah didunia utk meraih kenikmatan yg tiada habis2nya dgn menghindari kesulitan2/sengsara demi mmuaskan hasrat jiwa

10.Trnyata didunia itu utk meraih bekal pahala yg bnyk,serta dgn menjauhi dari perbuatan2 dosa,spy timbangan baik lebih berat

 11.Lalu bgmn bisa tau misal riba itu dosa besar,ghibah dosa besar,tak berhijab syari itu bisa haram bau surga,durhaka itu dosa besar,dsb

12.dan bgmn bs tau cara meraih amalan pahala tertinggi,apkah ckup dgn sedekah,ckup dgn shalat 5 waktu,ckup dgn puasa,ckup dgn haji,dsb

13.taukah amalan pahala tertinggi apa yg pahalanya spt penghulu (pemimpin) para syuhada (org yg mati syahid)

14. utk menjwb smua prtanyaan itu dan memahami ttg arti kehidupan diperlukan adanya ilmu #YukNgaji

15.Supaya tdk sekedar tau,tp paham shg tercapai kesuksesan hidup didunia & akhirat #YukNgaji http://t.co/rlKlxzBDQg  http://t.co/qWjUy3gecb

Senin, 08 September 2014

4 Perkara Penghancur Agama

Semoga bermanfaat..???

⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡

Empat Perkara Penghancur Agama
Hancurnya agama Anda, kata Syaikh
Abdul Qadir Jailani, adalah karena 4
hal: (1) Anda tidak mengamalkan
apa yang Anda ketahui; (2) Anda
mengamalkan apa yang Anda tidak
ketahui; (3) Anda tidak mencari
tahu apa yang Anda tidak ketahui;
(4) Anda menolak orang yang
mengajari Anda apa yang tidak Anda
ketahui (Jailani, Al-Fath ar-
Rabbani wa Faydh ar-Rahmani, hlm.
43.Beirut: 1998).
1. Tidak mengamalkan apa yang
diketahui.
Allah Swt. telah mencela orang yang
banyak tahu agama, bahkan banyak
ngomong masalah agama, tetapi
tidak melaksanakan apa yang dia
ketahui dan sering dia diomongkan:
Sungguh besar kebencian Allah
karena kamu mengatakan apa yang
tidak kamu kerjakan (TQS ash-
Shaff [61]: 3).
Lebih dari itu, banyak tahu agama
tetapi tidak mengamalkannya adalah
sia-sia. Sebabnya, Allah Swt.
menilai seseorang bukan dari
ilmunya (yang banyak), tetapi dari
amalnya: (Dialah Allah) Yang
menciptakan kematian dan
kehidupan dalam rangka menguji
manusia, siapa yang terbaik
amalnya(TQS al-Mulk [67]: 2).
Dalam ayat ini, Allah menggunakan
frasa ahsanu-’amala (amal
terbaik), bukan aktsaru-’ilma (ilmu
terbanyak). Maknanya,
sebagaimana kata Nabi saw.,
“Selalu waspada (wara’) terhadap
larangan-larangan Allah dan
senantiasa bersegera menjalankan
ketaatan kepada-Nya.” (Al-
Qurthubi,Tafsir al-Qurthubi,
XVIII/207).
Karena itu, sangat disayangkan
jika orang banyak tahu agama
tetapi sedikit mengamalkan
agamanya. Misal: Masih banyak
Muslim yang tahu bahwa shalat,
shaum dan zakat itu wajib, namun
mereka tidak melaksanakannya.
Banyak Muslimah yang tahu menutup
aurat/berjilbab itu wajib, tetapi
enggan melakukannya. Banyak
pejabat, pegawai pemerintah,
polisi, jaksa, hakim dll yang tahu
suap dan korupsi itu haram/dosa,
namun mereka tetap melakukannya.
Banyak Muslim yang tahu bahwa
menegakkan syariah Islam itu
wajib, tetapi tidak berusaha
memperjuangkannya, seolah-olah
itu bukan urusannya. Banyak ulama
yang tahu menegakkan Khilafah itu
wajib. Mereka pun tahu kewajiban
menegakkan Khilafah itu merupakan
Ijmak Sahabat dan ijmak para ulama
salafush-shalih. Namun, alih-alih
berusaha menegakkannya, bahkan
ada yang menganggap upaya
tersebut tidak relevan untuk saat
ini, ’memecah-belah’, ’mengancam’
NKRI, dll. Banyak tokoh kiai yang
tahu bahwa riba itu haram tetapi
tidak pernah mencegah Pemerintah
yang nyata-nyata berutang ke luar
negeri dengan bunga (riba) yang
sangat ’mencekik’. Banyak pula
aktivis dakwah yang tahu menjaga
amanah dan memelihara akad itu
wajib, tetapi sering melalaikan dan
mengabaikannya.
2. Mengamalkan apa yang tidak
diketahui.
Tidak sedikit orang yang awam
agama melakukan banyak hal yang
dia sendiri tidak tahu status
hukumnya; apakah halal atau
haram. Misal: Tidak sedikit Muslim
berbisnis saham/valas, melakukan
transaksi kredit barang lewat
lembaga leasing seperti menjamur
saat ini, terlibat dalam bisnis
asuransi, menjadi staf keuangan
bank berbasis riba, mengadu untung
dalam kuis via sms, dll. Tidak sedikit
Muslim/Muslimah yang memandang
baik profesi sebagai artis
(penyanyi, penari, pemain film/
sinetron dll)—yang biasanya akrab
dengan atraksi membuka aurat,
berkhalwat dan ber-ikhtilat, serta
ragam maksiat lainnya; bahkan
mereka berlomba-lomba meraihnya.
Tidak sedikit pula Muslim yang
memandang mulia demokrasi dan
HAM, mempraktikkannya, bahkan
bangga menjadi pejuangnya. Semua
itu mereka lakukan karena mungkin
tidak tahu keharamannya. Padahal
Rasulullah saw. telah bersabda
(yang artinya), “Siapa saja yang
mengerjakan suatu perbuatan yang
tidak kami perintahkan, maka
tertolak(haram, pen.).” (HR
Muslim).
3. Tidak mencari tahu apa yang
tidak diketahuinya.
Banyak Muslim/Muslimah yang sadar
dirinya awam dalam agama, tetapi
tidak terdorong untuk mempelajari
dan mendalami agama (taffaquh fi
ad-din). Mereka seolah enjoy
dengan kebodohannya dalam agama.
Tidak sedikit pula hal ini melanda
para aktivis dakwah. Misal: tidak
sedikit aktivis dakwah yang malas
belajar bahasa Arab, padahal
mereka tahu mempelajarinya
sangat urgen dalam upaya
memahami agama demi bekal dakwah
mereka; bahkan mereka tahu di
antara faktor kemunduran umat
adalah karena diabaikannya bahasa
Arab.
4. Menolak orang yang mengajari
apa yang tidak diketahuinya.
Tidak sedikit Muslim yang—karena
kesombongannya—menolak ketika
orang lain mengajari (baca:
mendakwahi)-nya. Padahal
Rasulullah saw. telah bersabda
(yang artinya), “Sombong itu
menolak kebenaran.” (HR Muslim
dan Abu Dawud).
Tidak sedikit pula yang enggan
belajar kepada    lain hanya
karena orang lain itu lebih muda,
karena lebih rendah tingkat
pendidikan formalnya, karena dari
kelompok/mazhab/harakah/partai
yang berbeda, atau karena faktor-
faktor lain.
******
Keempat hal di atas memang telah
menghancurkan agama pada diri
seorang Muslim ataupun di tengah-
tengah masyarakat.
Akibatnya nyata: Hukum-hukum
Allah dicampakkan dan dijauhkan.
Hukum-hukum thaghut diterapkan
dan dilestarikan. Kewajiban-kewaj
iban agama banyak ditinggalkan.
Larangan-larangannya sering
dilakukan dan bahkan jadi
kebiasaan. Yang halal
disembunyikan. Yang haram
ditonjolkan. Yang sunnah enggan
diamalkan. Yang bid’ah malah
dibesar-besarkan. Adat menjadi
ibadat. Ibadat bercampur dengan
khurafat dan maksiat.
Demikianlah, akhirnya Islam
sekadar sebutan; al-Quran sekadar
jadi bacaan; as-Sunnah pun
terlupakan.
Saat itu, sebagaimana isyarat Nabi
saw., Islam kembali menjadi
sesuatu yang asing, persis
sebagaimana awal kedatangannya.
Sabda Nabi saw. “Islam mulanya
datang sebagai sesuatu yang asing
dan nanti akan kembali dianggap
asing. Berbahagialah orang-orang
yang dipandang asing, yakni mereka
yang selalu melakukan perbaikan-
perbaikan di tengah-tengah
masyarakat yang berlomba-lomba
melakukan kerusakan-kerus
akan.” (HR Ahmad).
Wama tawfiqi illa bi[disingkat oleh WhatsApp]

Kelezatan maksiat dan taat

#Kelezatan Maksiat dan Taat

al-Hafidz Ibn al-Jauzi, dalam kitabnya, Shaid al-Khathir, menuturkan bahwa andai saja orang yang melakukan maksiat menyadari, betapa kenikmatan maksiat itu hanya sesaat, kemudian setelah itu dia merasakan akibat kemaksiatannya, yaitu kemurkaan Allah, dosa dan siksa-Nya, maka orang itu tidak akan sanggup melakukan maksiat. 

Namun, yang terjadi adalah, orang itu terpesona dengan kenikmatan sesaat. Betapa tidak, orang berzina, hanya bisa merasakan nikmatnya zina saat ... (-terpenuhi-) kepuasan seksualnya. Itu pun tidak lama, tetapi setelah itu dia menderita. Bahkan, aibnya pun tak terperi. Terlebih, jika zinanya itu menghasilkan anak haram, maka beban itu akan ditanggung seumur hidup.

Tetapi, ada orang yang melakukan maksiat, berzina dan berzina, mencuri dan mencuri, makan riba dan makan riba, anehnya tetap merasa tidak ada masalah. Baginya, kemaksiatannya itu tidak ada dampaknya secara nyata dalam hidupnya. Dia pun enjoy menikmati hidup bergelimang maksiat. Apa yang sesungguhnya terjadi pada orang seperti ini? 

Ibn al-Jauzi memberikan jawaban, "Kemaksiatan itu diganjar dengan kemaksiatan." maksudnya, ketika orang melakukan satu maksiat, lalu diikuti maksiat berikutnya, maka kemaksiatan berikutnya itu sesungguhnya adalah siksa Allah, tetapi dia tidak merasa, bahwa dia sedang disiksa oleh Allah. Sebaliknya, "Kebaikan setelah kebaikan adalah pahala bagi kebaikan itu." 

Orang yang melakukan maksiat, terkadang tidak merasa dirinya melakukan maksiat. Padahal, dampak maksiatnya itu membuat hatinya tidak lagi merasakan nikmatnya ketaatan. Dia shalat dan berdoa pun tidak bisa khusyu'. Shalat dan doanya pun kehilangan ruhnya, akibatnya shalat dan berdoa, tetapi tidak ada pengaruhnya. 

Bagi orang seperti ini, kelezatan munajatnya hilang. Kelezatan shalatnya hilang. Kelezatan membaca al-Qur'annya hilang. Kelezatan mengajinya hilang. Dia pun lama kelamaan akan malas munajat, karena tidak merasakan lagi nikmatnya munajat kepada Allah.

Minggu, 07 September 2014

Panjang angan-angan

" Sesungguhnya ada hal yang paling aku khawatirkan atas kalian, yakni mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan. >  Mengikuti hawa nafsu bisa mengakibatkan menyimpang dr kebenaran,panjang angan2 bisa menjadikan org lupa akan akhirat.” (HR. al-Baihaqi)

1/4 Al-Manawi dalam at-Taisir bi Syarhil Jaami’ ash-Shaghiir berkata, “Antara cita-cita dan angan-angan itu berbeda.

2/4 Barangsiapa yang tidak mengolah tanah, tidak menaburinya dengan benih, namun dia menunggu datangnya panen,..

3/4 maka dia hnylah pengandai yg terpedaya & bkn org yg bercita2,Krn org yg bercita2 itu adlh org yg mengelola tanah,menaburinya dgn benih,

4/4 mengairinya dgn air & melakukan sebab2 yg logis utk ikhtiar,selebihnya berharap kpd Allah terhindar dr hama & memberikan karunia panen"

Sebab2 logis disinilah adalah bagian dari ikhtiar/usaha. Yaitu tentunya ikhtiar yg di ridhoi Allah,bkn yg halalkan segala cara

 Ikhtiar yang di ridhoi yaitu yg sesuai aturan-Nya (syariat), sesuai apa yang dijelaskan dalam Al Quran dan As-Sunnah (Hadits)

Jumat, 05 September 2014

Ingin bangsa maju? tegakkan syariat

@Pejuang__Allah

Putuskan setiap perkara menggunakan hukum Allah yg terbukti kebenarannya,bukan hukum manusia yg terbatas & bisa diakali

"Apakah hukum Jahiliyah yg mrk kehendaki,& (hukum) siapakah yg lebih baik daripada (hukum) Allah bagi org2 yg yakin?” (QS Al Maidah ayat 50)

Tak bisa dipungkiri skrg kita hidup dijaman jahiliyah (kebodohan) moderen. Yg halal bisa diharamkan,yg haram bisa dihalalkan oleh negara

Prostitusi,Miras yg jelas2 haram saja bisa dilegalkan di negeri ini.Manusia yg buat UU sdh spt tuhan yg berani rubah ketetapan Allah

Beberapa jenis SDA yg jelas ssuai Hadits adlah hak rakyat utk digunakan kemaslahatan umat saat ini malah diberikan asing

Ajaran Islam itu sempurna yg mrpkn Rahmat semesta alam,mengatur dari hal kecil spt duri sampai yg besar spt negara

 "..Dan Kami trunkan kpdmu Kitab(Al Quran) utk menjlskan SGALA sst &petunjuk serta rahmat &kabar gembira bagi org2 yg brserah diri"An-Nahl:89

Riba yg jelas keharamannya dan DOSA BESAR saja malah dilegalkan bahkan diwajibkan bagi setiap pendirian bank

Putuskanlah menurut yg Allah perintahkan,mrpkn petunjuk jalan yg lurus..Jgn salah jalan yg berakhir penyesalan..

Hijab yg mrpkn kewajiban setiap muslimah saja bs dilarang oleh lembaga polri kpd anggotanya.yg shrusnya sbg pelindung malah tdk melindungi

"Aku telah meninggalkan dua perkara yang menyebabkan kalian tidak akan sesat selamanya selama kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya." (HR at-Turmudzî, Abû Dâwud, Ahmad).

 "Jgnlah kalian berdusta dgn sbb apa yg disifatkan oleh lidah kalian,"Ini halal & ini haram,”utk mengada2kan sst yg dusta.."QS an-Nahl:116

Kaidah hkm:
[اَلأَصْلُ فِي اْلأَفْعَالْ التَّقَيُدُ بِاْلأَحْكَامِ الشَّرْعِيَةِ]
Hukum asal perbuatan manusia adlh terikat dgn hkm syariat

حَيْثُمَا كَانَ الشَّرْعُ فَثَمَّتِ اْلمَصْلَحَةُ]
Di mana pun ada syariat, di situ pasti ada maslahat.

Demokrasi bisa mengharamkan yg halal,menghalalkan yg haram | begitu banyak ketetapan Allah diganti seenaknya http://t.co/cRuFPBVlTS

Islam datang dlm keadaan asing dan akan kembali dlm keterasingan,beruntunglah org2 yg asing (sedikit) tersebut..

Dlm demokrasi suara terbanyak dianggap suara yg wajib djdikan ketetapan/UU tak peduli itu suatu hal yg dibolehkan/dilarang syariat

 “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. 7:96)

Inilah salah satu sebab negeri ini tak kunjung makmur sejahtera berlimpah,sebab aturan2 yg dibuat membuat rakyat tdk jlnkan perintah Allah

org lebih takut tdk pakai helm saat berkendaraan motor krn bisa dpt sanksi,dibanding takut krn tdk sholat,sbb negara tdk menjaga hal tsb

Pdhal negara bs makmur berkah melimpah jg dipengaruhi manusia2 didlmnya,kalau isinya org2 ahli maksiat bgmn Allah ridho?

"Tidaklah suatu kaum yang ditengah-tengah mereka dilakukan kemaksiatan-kemaksiatan. Sedang mereka mampu mencegahnya Tetapi tidak Mau mencegahnya. Melainkan Allah akan menimpakan adzab secara merata kepada mereka. " HR Abu Dawud

Rubah sistem dmn syariat Islam bukan lg mjd pilihan alternatif berdasar suara trbnyk,tp jdkan Islam satu2nya pilihan dgn jlnkan syariatNya

Ya kita tdk biasa mendengarny krn mmg musuh2 Islam sangat menutupi takut Islam bangkit kembali,pdhal ini dicontohkan dr sjak zman Rasulullah

Pahami,pelajari,hayati dan jujur kpd suara hati ttg kebenaran hakiki.. InsyaAllah kan mengerti

Rabu, 03 September 2014

Sebaik-baik perhiasan

 1.Salah satu berlian termahal didunia adlah THE MOUSSAIEFF RED DIAMOND ,senilai $ 7 JUTA (Sekitar 68 Miliar Rupiah)

2.Terbayang jk kita mmlikinya tentu kan menjaga sebaik2nya,mengingat nilainya yg luar biasa

 3. Demikianlah Jg perumpamaan Rasulullah bersabda bhw sebaik2 perhiasan adlah istri yg solehah

4.istri solehah digambarkan jauh lebih berharga nilainya dibanding salah satu berlian termahal didunia tsb

 5.Istri solehah sangat bernilai,kemilaunya yg indah kan memancarkan keindahan & kedamaian teruntuk suami & anak2nya

6.Istri solehah lebih bernilai bahkan dibanding bidadari surga sekalipun krn pngorbanan dan ketaatannya kpd suami imamnya

 7.istri solehah kan menghasilkan generasi2 anak nan unggul krn didikan dan kasihnya yg luar biasa..

8. Kecantikannya hny diberikan teruntuk suami seorang,auratnya terjaga sempurna dgn hijab syarinya,serta tdk tabaruj

9.Bahkan tak peduli ktika suami ada suatu kslhan pun kan mengulurkan tangannya hingga suaminya ridho,subhanallah..

10.pantaslah dsbut sebaik2 perhiasan dunia melebihi red diamond,suami mana yg tak kan memuliakan & menjaga sepenuh jiwanya


Minggu, 31 Agustus 2014

Sebaik-baik keputusan sesuai syariat

Kita bisa "ngadalin" aturan/hukum manusia,tapi kita ga akan bisa nipu hukum Allah..

Telah jelas diberitakan didlm Quran dan As Sunnah tolak ukur panduan kehidupan..

Kacaunya yg buat keputusan atas setiap persengketaan bknlah seorg mujtahid yg bs berijtihad,shg mjd fasad/rusak

mjd mujtahid tdk mudah spt mnguasai bhs Arab mendlm bkn hny arti,mnguasai 30 juz,ushul fiqh,azbabun nuzul,dll > http://t.co/yw3n9AFJuy

inilah realita pngaruh sekuler-liberal spt skrg,mnyebabkan kerusakan dmn2,dlu saat era khilafah utk mjd seorg hakim hrslah seorg mujtahid

shg segala sengketa apapun tdk lagi dibagi2 ini hkm pidana,perdata,hakim agama,perniagaan,dsb yg mrpkan produk barat (belanda)

Namun ckup dgn seorg hakim (mujtahid) yg dpt berijtihad,shg setiap kputusan benar2 sesuai Quran dan Sunnah yg dpt dptgjwbkan di akhirat

Lalu bgmn dgn kondisi hidup skrg kita hrs bgmn? kembali dgn mngikuti kebenaran dri para ulama yg memiliki level mujtahid & ini tdk banyak

Kebenaran hny milikNya dan segala perilaku diri kan dptgjwbkan dihadapanNya,ikuti kebenaran bkn pembenaran yg sarat kepentingan..

Seadil2 dan Secanggih2 sistem aturan kehidupan adalah syariat (peraturan) Islam,selama dijalankan scr kaffah (mnyeluruh) & bnr2 murni..

Murni bebas dr kepentingan,kekuasaan,campuran aturan/sistem barat,& yg berasal dr penafsiran ulama2 hanif dgn kmampuan ijtihad yg mumpuni..

Bnyk intelektual profesor/doktor yg mendalami Quran & Hadits begitu terkesima dgn kehebatan,kecanggihan dan kebenaran akan perihal kehidupan

Yg jg tdk sdikit akhirnya dilembutkan hatinya shg dgn jujur menerima kebenaran tsb lalu memeluk Islam,subhanallah..

Namun sungguh lucu kita yg sejak dilahirkan beragama Islam malah kok bangga dgn meniru sistem/aturan/pemikiran/gaya hidup barat..

Ini akibat kehidupan dlm sgala bidang sdh disusupi pemikiran2 rusak tsb,shg org yg beragama Islam sendiri malah risih dgn ajaran agamanya

 suka/tdk suka, sadar/tdk sadar kita dicekoki baik scr halus/terang2an menggunakan logika2 sesatnya,spt "hijab-in hati dulu baru hijab tubuh"

Ayo mari generasi pejuang calon penghuni surga insyaAllah,mari kita kembali kejalan kebenaran,yaitu dgn mulai mengaji ilmu2 agama dgn yg tpt


Selasa, 26 Agustus 2014

Wanita suci

Hakikat wanita suci itu bukanlah hny soal keperawanan saja (jk blm menikah),tp suci adlah terkait adab dan sikap

 walau masih perawan wanita tdk lah suci jk adab dan sikapnya kpd lelaki yg tdk halal baginya sdh mendekati zina (digerayangi,cumbu,dsb.)

bisa tjd sdh tdk perawan (janda) namun dia ttp mnjaga kesuciannya dgn sikapnya ssuai Quran,spt khadijah dsbut wanita suci

wanita suci adlah yg dpt menjaga diri sesuai syariat (peraturan) Islam..

wanita suci tak kan rela lekuk tubuhnya "ditelanjangi" mata liar lelaki..

wanita suci kan sll menjaga diri dgn perilaku Islami,tdk mau berjalan berduaan dgn yg bukan mahramnya..

wanita suci tak mau memamerkan keindahan (tubuh,suara mendayu,kata2/sms rayu) hny utk mndpt perhatian para lelaki..

 wanita suci hny perlihatkan kecantikannya teruntuk suami seorang diri,bukan "diobral" kesejuta lelaki..

wanita suci sll menjaga hati,mata,lisan dan pendengaran,membuat bersinar layaknya berlian..

wanita suci adlh sebaik2 perhiasan duniawi,calon bidadari surgawi..

 Teruntuk wanita suci yg tetap teguh dlm taat kpd Ilahi,smoga dianugerahi kehidupan berkah nan abadi dikehidupan ini & nanti



Senin, 25 Agustus 2014

Bahaya menunda taubat

Jika engkau bermaksiat maka jangan pernah menunda taubat kepada Allah, karena :

 1) menunda taubat adalah dosa tersendiri. Allah telah memerintahkan untuk segera bertaubat 
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَبِّكُمْ

2) dikawatirkan maut menjemputmu sebelum engkau sempat bertaubat.Krn kematian dtg tnp pemberitahuan dan tanpa ada tanda2 sebelumnya

3) jika menunda taubat mk titik hitam semakin mengotori hatimu,shg semakin sulit kembali kpdNya,&semakin sulit utk khusyuk dlm beribadah

 4) jika engkau menunda taubat mk jk Allah berkehendak akan membongkar aibmu...

5) jika menunda taubat maka kemaksiatan yg kau lakukan dpt menjerumuskan engkau kepada maksiat2 yang lainnya

6) Imam Ghazali smpaikan Taubat itu diwajibkan krn:Supaya mudah mendapat taufiq dari Allah dan Supaya ibadah2 sunat bisa diterima oleh Allah

Agar taubat diterima,mk harus memenuhi tiga hal yaitu:
(1) Menyesal, (2) Berhenti dari dosa tsb dan (3) Sungguh2 tidak mengulanginya.

Bukti taubat adlah dgn ketaatan thdp setiap perintah Allah,walaupaun berat/sulit penyerahan scr total dlm menggapai ridhoNya

Yg tak jua bertaubat hati kan smakin mengeras membatu,makin sulit mnerima kebenaran,hingga mati dlm kesesatan.naudzubillah

An-Nur (24): 40 -....(dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.

Selasa, 05 Agustus 2014

ukhti aku cemburu padamu


UKHTI AKU CEMBURU PADAMU

Ukhti aku cemburu padamu..
Saat kau marah kau mampu memadamkan amarahmu..
Dan kau memilih menyimpannya daripada meluapkannya..
Padahal ku tahu saat itu hatimu sedang terluka..

Ukhti aku cemburu padamu..
Saat mereka jalan-jalan, kau habiskan waktumu untuk hal yang berguna..
Kau tak hiraukan ajakan mereka dan kau sibukkan dirimu dengan cinta ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala dan cinta Rasulullah SAW.

Ukhti aku cemburu padamu..
Ketika mereka berkata dengan emosi yang meledak-meledak dengan nada ancaman dan kasar..
Tapi kau balas dengan penuh kasih sayang..
Kau tetap jalin persahabatan dan pertemanan..

Ukhti aku cemburu padamu..
Setiap hari kau panjangkan jilbabmu..
Kau tebarkan senyum semangatmu..
Padahal kau tahu saat itu mereka berbisik-bisik tentang perubahanmu itu..

Ukhti aku cemburu padamu..
Aku cemburu dengan diammu..
Dengan tunduknya pandanganmu saat kau berhadapan dengan yang bukan muhrimmu..
Kau hanya bicara seperlunya saja..
Karena kau takut pada fitnah dunia..

Ukhti aku cemburu padamu..
Disaat mereka semua sibuk ber-sms ria dengan canda dan perhatian..
Tapi kau dengan tegas tidak memperdulikannya..
Karena kau percaya jodoh itu ada pada_Nya..
Tanpa sms riapun jodoh pasti akan datang..
Kerana kau tahu cinta seharusnya datang karena ALLAH..
Bukan karena bersms ria..

Ukhti aku cemburu padamu..
Aku cemburu dengan keta’atanmu pada Rabb kita..

Aku cemburu saat kau bisa melakukan hal yang DIA senangi dan meninggalkan segala hal yang DIA benci..

Ukhti sungguh aku cemburu padamu..
Rabbi pasti sangat menyayangimu ukhtii..
IA pasti sangat mencintaimu..
Karena keta’atanmu pada_Nya..

Ukhti..
Darimu aku banyak belajar arti hidup..
Iyaa tentang hidup..

Karena kepuasan hidup bukan didapat saat segala hal yang kita ingin bisa terpenuhi, tapi tentang kepuasan saat kita bisa melawan bisikan-bisikan setan..

♥ Muhammad Arbi Al-Zulkifli ♥


Kamis, 31 Juli 2014

Persatuan umat dengan Khilafah

Boleh semarakkan hari kemenangan krn mmg ini salah satu dari 2 hari yg patut dirayakan (Idul Fitri dan Idul Adha)

Meskipun gembira dan sukacita, namun kegembiraan kita tidaklah sempurna krn berbagai peristiwa menyedihkan menimpa umat Islam di dunia

Bagaimana kita bisa bergembira sementara saudara2 kita di Gaza-Palestina dibombardir dgn aneka senjata pemusnah oleh tentara2 zionis

Palestina bukanlah satu-satunya. Di Suriah, hingga kini umat Islam harus menghadapi keganasan penguasanya sendiri, Basyar Asad.

Sementara Irak dan Afghanistan masih berada di bawah penjajahan negara imperialis, Amerika Serikat.

Kondisi menyedihkan jg dialami saudara2 kita di Pattani Thailand,Moro Philipina Selatan,Kashmir,Rohingya di Miyanmar,Afrika Tengah,China,dll

Semua realitas itu mengukuhkan kesimpulan bahwa umat ini memerlukan persatuan.supaya umat islam tdk lg di lecehkan,dihina,disakiti!

Dgn Khilafah,persatuan umat bnar2 dpt diwujudkan dlm kehidupan.Selain ikatan aqidah,persatuan semakin kokoh tatkala berada dlm ikatan daulah

Eropa "menyatu" dgn uni Eropanya,China bersatu dlm RRC,negara2 bagian amerika dlm USA,lalu kenapa tdk umat Islam bersatu dlm Khilafah

yg tjd krn takut Islam kembali jaya dlm ikatan yg sangat kuat,skrg bangsa Islam dipecah2 dlm negara2 kecil dan ditanamkan ikatan nasionalis

saat Khilafah waktu lalu mulai melemah krn pemikiran2 asing,ditambah pengkhianat antek2 asing akhrnya barat mulai menjajah negeri muslim

 lalu akhirny dgn iming2 diberi kemerdekaan,dipecah belahlah dlm ikatan2 nasionalis yg lemah,shg mjd tersekat2 spt skrg

kemerdekaan semu sbnrny penjajahan itu msih ada sampai kini,umat dibodohi berganti dgn boneka2 yg ditanamkan,penjajahan gaya baru yg "halus"

sudah mjd tugas kita menyatukan kembali bangsa2 dalam satu kesatuan daulah,spt dijalankan Rasulullah hingga berjalan slama 1400 tahun

Ini adalah janji Rasulullah,sdh mjd kwjiban umat utk mempercayai dan memperjuangkannya.btuh pemahaman krn sejarah tlah diputarbalikkan mreka

 Dengan Khilafah, negeri-negeri Islam yang kini membentang dari Maroko hingga Merauke dapat dipersatukan.

Tatkala dihimpun dlm satu daulah,maka Khilafah akan menjadi negara raksasa yang disegani dunia.Tidak ada yang berani melawan dan melecehkan

Dengan Khilafah pula, umat Islam beserta agamanya terjaga. Darah, kekayaan, dan kehormatan akan terpelihara.

Beliau bersabda:
Sesungguhnya imam itu adalah perisai, tempat berperang di belakangnya dan berlindung dengannya (HR al-Bukhari).

Rezim tlah beberapa kali berganti. Pemilu legislatif,presiden,kepala daerah sdh diadakan berkali2 Namun perubahan lebih baik tak kunjung tjd

 Janji manis para politisi tinggal janji. Keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan hanya mimpi.

Bagaimana bisa keadilan,kemakmuran, &kesejahteraan bs diwujudkan, sementara sistem justru menciptakan ketimpangan, kemiskinan,&kesengsaraan

 Bagaimana bisa negeri ini terbebas dari penjajahan, sedangkan sistem yang diterapkan justru melempengkan penjajahan

Maka, siapa pun pemimpinnya, jika sistemnya tidak diubah, tetap saja tidak akan membawa perubahan.

Inilah yang terjadi di negeri ini. Pangkal penyebab aneka problema di negeri ini adalah sistem batil dan rusak

Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (QS Thaha [20]: 124).

Menurut Imam Ibnu Katsir rahimahul-Lâh dalam tafsirnya, pengertian berpaling dari peringatan-Ku adalah

 menyelisihi perintah-Ku &apa yg Aku turunkan kpd para rasul-Ku,berpaling darinya,melupakannya,&mengambil selainnya sebagai petunjuk baginya,

Penolakan terhadap syariah, tidak hanya menyebabkan derita di dunia, namun juga akan menjerumuskan manusia ke dalam neraka.

 Inilah yang ditegaskan dalam ayat ini selanjutnya:

وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى﴾
Dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta (QS Thaha [20]: 124).

 Dgn Khilafah,syariah dgn seluruh bagiannya dpt diterapkan.Sbg hukum yg berasal dr Dzat Maha Benar&Maha Adil,syariah adlh hukum
yg benar&adil

Jika sekiranya penduduk negeri2 beriman &bertakwa,pastilah Kami akan melimpahkan kpd mereka berkah dari langit &bumi (QS al-A’raf [7]: 96)

Smoga Allah Swt menyegerakan pertolonganNya dgn kembalinya Khilafah ‘alâ minhâj al-nubuwwah;&kita tmsuk diantara org2 yg ikut andil di dlmny

Pria sejati

Pria terindah di mata wanita bukanlah yg paling tampan raut wajahnya, melainkan yg paling menawan keimanan dan budi pekertinya..

Pria terjantan dihadapan wanita bknlah yg paling berani mengungkap cinta, melainkan yg paling berani menemui wali sang hawa utk meminangnya

Pria teromantis di hati wanita bknlah yg paling mesra,melainkan yg berani mempertgjwbkan kata cinta di hadapan ALLAH dgn membawa ke surgaNya

Pria tergagah di hadapan wanita bukanlah yang paling kekar tubuhnya, melainkan yang mampu bertanggungjawab thdp keluarga..

Pria terkaya di angan wanita bukan hanya terbanyak hartanya, melainkan yg kaya hatinya sehingga pandai bersyukur atas segala karunia-Nya..

Pria terpandai di benak wanita bukanlah yg paling banyak ilmu dunia,melainkan yg paling peduli utk membimbing kpd jalan yang diridhai-Nya..

Selasa, 29 Juli 2014

Dosa Kolektif

Dalam sebuah sidang pengadilan umum, segerombolan pemabuk yang menjadi terdakwa dihadapkan ke meja hijau. Mereka ditanya oleh Pak Hakim, “Mengapa kalian mabuk-mabukan? Apa kalian tak tahu itu melanggar hukum?”

“Kami biasa mabuk-mabukan karena begitu mudahnya kami mendapatkan miras yang dijual bebas. Kami tak akan mabuk kalau tak ada yang diminum. Kalau mau disalahkan, ya salahkan saja para penjual mirasnya, Pak Hakim,” jawab mereka enteng.

Di samping para pemabuk duduk berjajar para pedagang miras. Hakim bertanya kepada mereka, “Mengapa kalian menjual miras? Kalian tahukan, miras itu merusak generasi kita!”

“Betul Pak Hakim,” jawab para pedagang miras. “Tapi, kami tentu tak akan menjual miras jika tak ada pabrik yang memproduksi dan menawari kami minuman memabukkan itu. Kami hanya penjual. Jika ada barang yang bisa dijual dan ada pembelinya, ya kami sediakan. Yang penting kami untung. Kalau kami salah, harusnya Pak Hakim juga menyalahkan para pemilik pabrik miras itu.” Kata mereka sambil menunjuk kepada para pengusaha pabrik miras di sebelah mereka.

“Sebentar Pak Hakim,” kata para pengusaha pabrik miras itu. “Kami hanyalah para pengusaha. Selama ini usaha kami tak melanggar hukum. Toh, miras sudah dilegalisasi. Ada UU-nya. Jadi, jangan kami disalahkan, dong. Kalau mau disalahkan, ya Pemerintah dan para wakil rakyat. Mengapa mereka melegalisasi miras?!” Sergah mereka sebelum ditanya dan disalahkan Pak Hakim.

Pak Hakim kemudian berpaling kepada wakil dari Pemerintah dan para anggota DPR yang terhormat. “Mengapa Bapak-bapak kok bisa-bisanya mengeluarkan peraturan yang melegalisasi miras? Bukankah Bapak-bapak lebih tahu dampak buruk miras bagi generasi kita?”

“Betul, Pak Hakim. Tapi, kalau tidak dilegalkan, akan banyak aneka jenis miras yang ilegal beredar di tengah-tengah masyarakat tanpa kontrol negara. Ini lebih berbahaya. Jadi, legalisasi miras juga demi mengontrol peredaran miras ilegal. Selain itu, miras legal kan tetap bisa mendatangkan keuntungan bagi negara dalam bentuk pajak miras. Lagi pula kami ini wakil rakyat. Kami punya kuasa penuh. Kami berhak membuat aturan apapun karena kami telah diberi mandat oleh rakyat. Salahnya rakyat, mengapa mau memilih kami dan menyerahkan mandat mereka kepada kami,” tegas para wakil rakyat yang diamini oleh wakil dari pihak Pemerintah.

Rakyat, yang juga bersaksi di pengadilan umum itu, tentu tak mau disalahkan. Buru-buru mereka membela diri, “Pak Hakim, kami sadar, ini negara demokrasi yang memberikan kewenangan kepada penguasa dan wakil rakyat untuk membuat aturan apapun. Kami pun tahu, jauh sebelum Pileg dan Pilpres, tak ada satu pun di antara para caleg serta capres-cawapres yang berkomitmen untuk menerapkan syariah Allah SWT. Namun, kami toh harus tetap memilih mereka. Pasalnya, menurut MUI golput itu haram, sementara MUI tak mengharamkan kami memilih penguasa dan wakil rakyat yang tak mau menerapkan syariah Islam. Jadi, maaf, para ulama itu juga..apa tidak salah, Pa Hakim?” Tanya rakyat setengah menggugat sambil melirik ke arah wakil ulama yang duduk di depan mereka…

*****

Demikian sebuah postingan bagus pada laman facebook di wall saya; sebuah dialog imajiner, yang sedikit saya modifikasi.

Selain para pemabuk yang enggan disalahkan secara sepihak sebagaimana dalam dialog imajiner di atas, para pelacur/para pezina dan para penikmatnya juga pasti berpendirian serupa. Para pelacur/pezina akan berdalih bahwa mereka adalah para pekerja legal.Toh sebutan resmi “pekerja seks komersial” sudah lebih dulu mereka dapatkan dari Pemerintah. Apalagi mereka ‘bekerja’ di tempat lokalisasi yang telah dilegalkan oleh para wakil rakyat dan dipungut pajaknya oleh Pemerintah. Alasan yang sama pasti juga dikemukakan oleh para penikmat seks komersial alias para lelaki hidung belang.

Demikian pula para pelaku riba, para penegak hukum yang memutuskan perkara bukan dengan hukum-hukum Allah SWT dan tentu para pejabat yang menjalankan sistem sekular. Ujung-ujungnya, lagi-lagi kesalahan berpulang kepada rakyat yang telah memilih penguasa dan para wakil mereka.

Tentu tak ada yang salah dengan memilih penguasa dan wakil rakyat. Dalam Islam pun, penguasa dan wakil rakyat dipilih oleh rakyat. Yang salah adalah saat penguasa maupun para wakil rakyat diberi mandat penuh untuk membuat UU dan peraturan sesuai dengan kehendak dan hawa nafsu mereka. Padahal dalam Islam, penguasa diangkat hanya untuk menerapkan syariah Allah SWT. Wakil rakyat juga dipilih dalam rangka mengawasi penguasa agar sungguh-sungguh menerapkan syariah-Nya, bukan malah membuat hukum yang lain.

Namun, ya itulah sistem demokrasi. Sistem ini sejak awal memberi penguasa dan wakil rakyat—sebagai pemilik kedaulatan—kewenangan mutlak untuk membuat ragam UU dan peraturan sesuai dengan kehendak dan hawa nafsu mereka; terlepas dari sesuai atau bertentangan dengan syariah Allah SWT.

Jika demikian, demokrasi sebetulnya melahirkan ‘dosa kolektif’. Bukan hanya para pemabuk, para pedagang miras dan para pemilik pabrik miras yang salah. Bukan hanya para pelacur, para germo, lelaki hidung belang dan para pemilik tempat pelacuran legal yang bermaksiat. Bukan hanya para penguasa, wakil rakyat dan rakyat itu sendiri yang keliru. Ulama juga berdosa. Dosa yang sama juga menimpa para da’i dan para mubalig, termasuk partai dan ormas Islam yang mendiamkan semua ini terus terjadi.

Dosa mereka tentu lebih besar lagi karena bukan hanya miras dan pelacuran yang dilegalkan. Banyak UU dan peraturan yang dibuat oleh Pemerintah dan wakil rakyat yang melegalkan banyak perkara yang justru berten-tangan dengan syariah Islam seperti: utang luar negeri berbasis riba; perbankan ribawi; penguasaan kekayaan milik umum oleh pihak asing; pajak yang memberatkan rakyat; dll.

Semua itu tentu berpangkal pada sistem sekular yang terus dibiarkan bercokol di negeri ini, bahkan terus dipelihara dan dirawat oleh bangsa ini. Tak ada upaya dari berbagai komponen bangsa ini—kecuali segelintir orang—yang sungguh-sungguh berupaya memperjuangkan tegaknya syariah Allah SWT secara kaffah di semua lini kehidupan, tentu dalam sistem Khilafah.

Alhasil, ‘dosa kolektif’ ini harus dipertanggungjawabkan oleh semuanya di Akhirat nanti, tentu di hadapan Allah SWT, Hakim Yang Mahaadil. Siapkah kita?!

Wa ma tawfiqi illa bilLah.[Arief B. Iskandar]