Bendera Tauhid

Jumat, 12 Juli 2013

Cara supaya shalat khusyu

Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita sedikit singgung pengertian KHUSYU yang dimaksud Qur’an. Kami bahas disini karena ada hubungannya dengan KEYAKINAN MENGHADAP ALLAH, AKHIRAT, SEKARAT MAUT, KUBUR, DAN SEBAGAINYA
Kita mulai dari kata KHUSYU dalam Qur'an:

QS.88 Ghaasyiyah:2.Banyak muka pada hari itu tunduk terhina


QS.79 An-Nazi’at:9. Pandangannya tunduk



QS.Al-Qamar:7. Sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan



QS . Thaahaa:108. Pada hari itu manusia mengikuti penyeru [#] dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan yang Maha pemurah, Maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.


[#] Yang dimaksud dengan penyeru di sini ialah Malaikat yang memanggil manusia untuk menghadap ke hadirat Allah


QS.59 Al-Hasyr:21. Kalau Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir


QS.68 Al-Qalam:43. pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. dan Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera[*].


[*] Maksudnya: ialah bahwa mereka berkesempatan untuk melakukan sujud, tetapi mereka tidak melakukannya


Q S.41 Fushshilat:39. Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau Lihat bumi kering dan gersang , Maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Silahkan saudara bayangkan sedang di akhirat, bangkit dari kubur dalam keadaan penuh dosa, sedikit amal, takut, patuh, was was, digiring malaikat penyeru, hina, ingkar pada perintah Allah, lalai shalat, lalai zakat, kikir sedekah, haus, tenggorokan kering ditengah padang makhsyar dan sebagainya. Dan semoga saudara MERASAKAN apa yang dimaksud KHUSYU.

Sedangkan pengertian KHUSYU dalam shalat ialah: Kondisi hati yang penuh dengan ketakutan, mawas diri dan tunduk pasrah dihadapan keagungan Allah. kemudian semua itu membekas dalam gerak-gerik anggota badan yang penuh hikmat dan konsentrasi dalam shalat, bila perlu menangis dan memelas pada Allah sehingga tidak memperdulikan hal lain.

KHUSYU ialah berawal hati, jika hati kita ditata rapih, insya Allah mudah mencapai KHUSYU, namun jika hati kita sudah tergesa-gesa dan memikirkan hal lain dalam shalat, maka pikiran pun dapat melayang. Tundalah semua makhluk & dunia jika akan shalat dan menghadap Allah

LANGSUNG SAJA MARI KITA BAHAS 4 TIPS BERIKUT YANG BAIK UNTUK DICOBA UNTUK MENCAPAI SHALAT LEBIH KHUSYU:

Quote:1. Jangan pernah berfikir jika kita masih bisa hidup setelah shalat.

Kita harus yakin jika shalat ni ialah sebagai shalat terakhir kita dimuka bumi ni, sering kita dengar si fulan meninggal seusai shalat, si fulan meninggal setelah adzan, imam fulan meninggal saat sujud dan lainnya. Si fulan meninggal saat tengah judi, maksiat dan lainnya.

Mungkin ini ialah shalat terahir di dunia, setelah itu, kita harus relakan suami / istri kita seorang diri, anak kita menjadi yatim piatu, mungkin nanti malam ialah malam pertama dalam liang kubur, semua harta yang kita kumpulkan tak akan kita bawa, & menjadi hak saudara kita, wajah elok & cantik yang kita banggakan dalam sekejap akan berubah busuk.

Dari Abi Ayyub ra bahwa Nabi saw bersabda: Apabila engkau mendirikan shalat maka maka shalatlah seperti shalatnya orang yang akan berpisah”. (Musnad Imam Ahmad: 5/412)

“Orang yang akan Berpisah” yang dimaksud disini ialah seperti halnya orang yang akan berpisah nyawa & raganya, akan berpisah dengan semua anak istri, harta, tahta, segala dunia berganti dengan malam pertama di liang kubur yang gelap, sunyi, sepi, dingin, sendiri, tiada teman disisi.

Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita sedikit singgung pengertian KHUSYU yang dimaksud Qur’an. Kami bahas disini karena ada hubungannya dengan KEYAKINAN MENGHADAP ALLAH, AKHIRAT, SEKARAT MAUT, KUBUR, DAN SEBAGAINYA


Quote:2. WAJIB TAHU ARTI TIAP BACAAN JIKA INGIN KHUSYUK

Qs.4 An-Nisaa':43. Hai orang-orang yang beriman, JANGANLAH kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, SEHINGGA KAMU MENGERTI APA YANG KAMU UCAPKAN ...

Jelas sekali ayat ini menekankan pada arti bacaan shalat, kita dapat melatihnya secara berlahan. Jangan sampai puluhan tahun kita hidup di dunia, hafal beratus-ratus lagu Eropa & Lagu Amerika lengkap dengan nada panjang pendek, intonasi serta artinya dan juga riwayat pembuatan lagu & riwayat hidup Artis penyanyinya tapi bacaan shalat saja tidak hafal.

MABUK dalam ayat ini boleh diartikan sebagai mabuk khamr, tapi juga mabuk dunia, mabuk harta, mabuk tahta, mabuk cinta pun termasuk pulak dalam hal yang mengganggu shalat sehingga kita lupa/silap/tak sadar bacaan shalat apa yang telah kita baca, bahkan selalu-nya kita lupa rakaat ke berapa.

Lebih baik membaca surat pendek yang kita tahu arti bacaan setiap kata-kata daripada membaca surat panjang yang kita tak tahu apa artinya.


Quote:3. UCAPKAN DENGAN SUARA SEDANG/DI ANTARA keRAS & PELAN

(((INI PENTING SEKALI)))

JIKA SAUDARA SEMUA MERASA PIKIRAN MELAYANG keMANA-MANA SAAT SHALAT??? INILAH PENANGKALNYA

Qs. 17 Al-Israa':110 dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu & jangan pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".

Bila kita pelankan suara atau cuma di dalam hati saja, maka terkadang fikiran kita akan melayang tak tentu arah, tapi jika kita baca dengan suara lirih yang didengar oleh diri sendiri, maka ini akan lebih membantu konsentrasi pada bacaan shalat, arti & MENSUCIKAN JIWA. Karena ibadah itu semua ditujukan untuk MENSUCIKAN JIWA.

Shalat ialah Syariat, Hakikatnya ialah MENSUCIKAN JIWA, Ma'rifatnya ialah BERSYUKUR PADA PENCIPTA YANG TELAH MEMBERIKAN BANYAK KENIKMATAN YANG TAK TERHINGGA.

Dan kita akan bertambah khusyu, jika saat mengucapkannya dengan suara lirih ditambah memahami bahwa kita sedang bercakap-cakap dan menghadap Allah Sang Pencipta, seperti yang telah diterangkan dalam Hadits sebelumnya.

Shalat yang kita laksanakan, janganlah diisi dengan lamunan dunia, harta, tahta, cinta, dan makhluk lainnya, namun harus keseluruhan shalat tersebut hanya bagi Allah, mulai dari niat sampai salam. Dalam sebuah ayat Qur’an:

QS.6 A’raf:162.Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.


Quote:4. THUMA’NINAH

Meski Nampak sepele, tapi justru Thuma’ninah inilah termasuk penentu sah tidaknya sebuah shalat karena ia termasuk salah satu dari RUKUN SHALAT. Salah satu rukun shalat batal, maka tidak sah lah shalatnya.

Thuma’ninah ini lah yang sering dilupakan oleh banyak orang. Dalam kitab Fiqh As-Sunah, Thuma’ninah ialah diam beberapa saat setelah tenangnya anggota-anggota badan , para ulama memberi batasan minimal yaitu sekedar waktu yang diperlukan untuk membaca tasbih.
Rasulullah Muhammad ﷺ memasuki sebuah masjid, lalu seorang laki-laki masuk, lalu shalat, kemudian dia datang, lalu mengucapkan salam kepada Rasulullah Muhammad ﷺ, maka Rasulullah Muhammad ﷺ membalas salamnya seraya berkata:

"Kembalilah, lalu shalatlah, karena kamu belum shalat!"

Lalu laki-laki tersebut kembali, lalu shalat sebagaimana sebelumnya dia shalat, kemudian mendatangi Rasulullah Muhammad ﷺ seraya mengucapkan salam kepada beliau. Maka Rasulullah Muhammad ﷺ menjawab: 'Semoga keselamatan terlimpahkan kepadamu'

Kemudian beliau bersabda lagi:
"Kembalilah dan shalatlah lagi, karena kamu belum shalat!"

Hingga dia melakukan hal tersebut tiga kali. Lalu laki-laki tersebut berkata, 'Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak dapat melakukan yang lebih baik selain daripada ini, ajarkanlah kepadaku.'

Rasulullah Muhammad ﷺ bersabda:

"Apabila kamu mendirikan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah sesuatu yang mudah dari al-Qur'an, kemudian ruku'lah hingga BERTUMA'NINAH dalam keadaan ruku'. kemudian angkatlah (kepalamu dari ruku') hingga lurus berdiri, kemudian sujudlah hingga BERTUMA'NINAH dalam keadaan sujud, kemudian angkatlah hingga BERTUMA'NINAH dalam duduk, kemudian lakukan hal tersebut dalam shalatmu semuanya'." HR.Muslim

Jelas sekali bahwa shalat seperti itu dinyatakan BELUM SHALAT dan shalatnya TIDAK SAH, serta diwajibkan mengulang oleh Rasulullah Muhammad ﷺ.

Seringkali kami melihat saudara saudari kita shalat seperti kilat khusus, terburu-buru seakan ada yang sangat darurat sekali, beberapa kali kami jelaskan pada sekitar kami jika shalat seperti itu TIDAK SAH dan wajib mengulang, tentu berdasar hadits diatas.

Mari kita sama saling mengingati sesama insan pada kebaikan dan kesabaran. Diantara kejahatan PENCURIAN TERBESAR ialah PENCURIAN DALAM SHALAT, Rasulullah Muhammad SAW bersabda:

Meninggalkan Thuma’ninah, Tidak meluruskan dan mendiamkan punggung sesaat ketika rukuk dan sujud, atau tidak tegak ketika bangkit dari rukuk, atau ketika duduk diantara dua sujud, semua merupakan kebiasaan sebagian besar kaum Muslimin. Bahkan, hampir bisa dikatakan, di semua masjid pasti ada saja orang yang tidak Thuma’ninah, malah dapat dibilang sebagian besar.



Jadi sebelum shalat, tenangkanlah dahulu hati, memasrahkan hati, menyiapkan hati untuk melaksanakan shalat. Jangan shalat dahulu jika hati masih kacau, masih teringat hal lainnya. Jika hati tidak tertata, maka shalat cenderung tidak khusyu, tergesa-gesa dan tidak mencapai ketentraman hati yang kita cari.
 sumber:http://iniunic.blogspot.com/2012/12/4-tips-shalat-khusyu-yang-merasa-muslim.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar