TENTANG UCAPAN SELAMAT
Namanya memberikan selamat itu sama dengan memberikan afirmasi dan apresiasi. Misal: selamat atas kelulusan kamu. Maksudnya kita dukung, ikut bangga serta bahagia atas kelulusan dia.
Sebaliknya kita tidak akan memberikan selamat kepada hal2 yang buruk. Misal: selamat ya atas korupsi kamu, kapan korupsi lagi? Selamat ya atas perselingkuhanmu, btw kapan selingkuh lagi? 😅
Atau kita juga tidak akan memberikan selamat kepada hal2 yang bertentangan dengan akidah kita. Misal: selamat ya atas terpilihnya Lia Eden jadi penerima wahyu, titip salam ya buat malaikat Jibril. 😁
Atau: selamat ya atas terpilihnya Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi. Termasuk: selamat ya atas hari kelahiran tuhan Yesus. Padahal menurut doktrin iman fundamental kita itu sama saja dengan syirik.
Dari kecil saya punya banyak teman nasrani. Rumah saya dan rumah ortu sebelahan persis sama orang nasrani. Gak pernah ucapin natal. Tapi tetap tetanggaan baik. Kalo sakit dijenguk. Kalo sedang kesulitan ditolong.
Apalagi ada fakta ini --> Paus: Natal Bukan 25 Desember http://hizbut-tahrir.or.id/2012/12/18/paus-natal-bukan-25-desember/
Kalo kita lihat dalil dan bagaimana leluhur kita semasa khilafah berinteraksi dg umat nasrani, jauh lebih dalam dari sekedar berucap natal.
Ketika awal2 perang salib, tentara salib pernah coba provokasi orang2 nasrani Syam yg hidup di negara khilafah, agar mau menikam dari dalam.
Tapi umat Nasrani di Syam menolak keras hasutan makar tentata salib tadi. Mereka justru bahu-membahu berperang di samping umat Islam.
Mengapa umat Nasrani merasa lebih dekat dg umat Islam, ketimbang tentara salib? Karena dalam negara Islam tdk menganut slogan toleransi picisan.
Umat Nasrani yg hidup di negara khilafah diberi kebebasan beribadah dan hak selayaknya muslim. Bahkan mrk diberi hakim/peradilan khusus.
Tidak hanya kesetaraan hukum/ekonomi saja, hubungan dengan nasrani pun sampai ke level yg lbh intim: Wanita2 ahli kitab boleh dinikahi pria muslim.
Mengapa negara khilafah dan umat Islam sedemikian dekat dg non muslim khususnya nasrani? Simple. Karena mereka memenuhi perintah Allah SWT.
Ibnu Hazm jelaskan, "diantara kewajiban muslim adalah membela tetangganya ahlu dzimmah (nasrani) yg diserang, dan rela mati demi mereka."
Al-Qarafiy berkata, "kewajiban muslim kepada ahlu dzimmah adalah bersikap lembut, memenuhi kefakiran mereka, dan tidak beri penghormatan berlebihan, serta kewajiban muslim lainnya adalah melawan orang2 yg hendak menyerang dan merampas harta dan kehormatan ahlu dzimmah (nasrani)."
(FYI, kutipan ulama2 di atas sumbernya Kitab Daulah Islam karya Syaikh Taqiyudin An-Nabhani. Sebuah kitab yang wajib dikaji, diadopsi dan diamalkan khusunya oleh semua anggota Hizbut Tahrir.)
Kita harus bisa tegas bilang: Tapi maaf, kalo soal akidah dan ibadah; lakum dinukum waliyadin. Dari dulu sampai sekarang lo gue end. Termasuk NO ucapkan selamat natal.
Bilang saja, "maaf ini soal prinsip kami tidak bisa beri ucapan selamat natal, tapi jika kalian sebagai ahlul dzimmah diserang, maka agama kami mewajibkan membela kalian, meski nyawa taruhannya. If that's OK for you."
Btw itu muslim yang sok toleran dan bersikeras ucapin natal udah siap belum dengan kewajiban syariat bela tetangganya ahlu dzimmah (nasrani) sampai mati? 😄
Sedulur kito @pedyanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar