Demikian sebaliknya, kalau kekuasaan berada ditangan hawa nafsu, maka akal akan menjadi tawanan dan hamba baginya.
Rasulullah memuji orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya sebagai petarung sejati,
"Petarung sejati bukanlah yang pandai bergulat, tetapi yang mampu mengendalikan nafsunya saat marah.” (HR. Bukhari-Muslim)
Mengendalikan hawa nafsu bak bertempur tiada habisnya.Di setiap waktu,tempat, &keadaan harus senantiasa sigap melawan bisikan nafsu negatif
"Dan siapakah yang lebih sesat daripada org yg mengikuti hawa nafsunya dgn tdk mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun.”(QS Al Qashash:50)
Kendalikan diri dari nafsu tuk berghibah,suudzon (memandang buruk segala hal),tak bersyukur, dan berbagai pnyakit hati lainnya
”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” al-Hujurat: 12 - Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar