Sebelum
melangkah lebih jauh, mari kita sedikit singgung pengertian KHUSYU
yang dimaksud Qur’an. Kami bahas disini karena ada hubungannya dengan
KEYAKINAN MENGHADAP ALLAH, AKHIRAT, SEKARAT MAUT, KUBUR, DAN SEBAGAINYA
Kita mulai dari kata KHUSYU dalam Qur'an:
QS.88 Ghaasyiyah:2.Banyak muka pada hari itu tunduk terhina
QS.79 An-Nazi’at:9. Pandangannya tunduk
QS.Al-Qamar:7. Sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan
QS
. Thaahaa:108. Pada hari itu manusia mengikuti penyeru [#] dengan
tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan yang
Maha pemurah, Maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.
[#] Yang dimaksud dengan penyeru di sini ialah Malaikat yang memanggil manusia untuk menghadap ke hadirat Allah
QS.59
Al-Hasyr:21. Kalau Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah
gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan
ketakutannya kepada Allah. dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat
untuk manusia supaya mereka berfikir
QS.68 Al-Qalam:43.
pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. dan
Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka
dalam keadaan sejahtera[*].
[*] Maksudnya: ialah bahwa mereka berkesempatan untuk melakukan sujud, tetapi mereka tidak melakukannya
Q
S.41 Fushshilat:39. Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau
Lihat bumi kering dan gersang , Maka apabila Kami turunkan air di
atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang
menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Silahkan saudara bayangkan
sedang di akhirat, bangkit dari kubur dalam keadaan penuh dosa, sedikit
amal, takut, patuh, was was, digiring malaikat penyeru, hina, ingkar
pada perintah Allah, lalai shalat, lalai zakat, kikir sedekah, haus,
tenggorokan kering ditengah padang makhsyar dan sebagainya. Dan semoga
saudara MERASAKAN apa yang dimaksud KHUSYU.
Sedangkan pengertian
KHUSYU dalam shalat ialah: Kondisi hati yang penuh dengan ketakutan,
mawas diri dan tunduk pasrah dihadapan keagungan Allah. kemudian semua
itu membekas dalam gerak-gerik anggota badan yang penuh hikmat dan
konsentrasi dalam shalat, bila perlu menangis dan memelas pada Allah
sehingga tidak memperdulikan hal lain.
KHUSYU ialah berawal hati,
jika hati kita ditata rapih, insya Allah mudah mencapai KHUSYU, namun
jika hati kita sudah tergesa-gesa dan memikirkan hal lain dalam shalat,
maka pikiran pun dapat melayang. Tundalah semua makhluk & dunia
jika akan shalat dan menghadap Allah
LANGSUNG SAJA MARI KITA BAHAS 4 TIPS BERIKUT YANG BAIK UNTUK DICOBA UNTUK MENCAPAI SHALAT LEBIH KHUSYU:
Quote:1. Jangan pernah berfikir jika kita masih bisa hidup setelah shalat.
Kita
harus yakin jika shalat ni ialah sebagai shalat terakhir kita dimuka
bumi ni, sering kita dengar si fulan meninggal seusai shalat, si fulan
meninggal setelah adzan, imam fulan meninggal saat sujud dan lainnya. Si
fulan meninggal saat tengah judi, maksiat dan lainnya.
Mungkin
ini ialah shalat terahir di dunia, setelah itu, kita harus relakan
suami / istri kita seorang diri, anak kita menjadi yatim piatu, mungkin
nanti malam ialah malam pertama dalam liang kubur, semua harta yang
kita kumpulkan tak akan kita bawa, & menjadi hak saudara kita,
wajah elok & cantik yang kita banggakan dalam sekejap akan berubah
busuk.
Dari Abi Ayyub ra bahwa Nabi saw bersabda: Apabila engkau
mendirikan shalat maka maka shalatlah seperti shalatnya orang yang
akan berpisah”. (Musnad Imam Ahmad: 5/412)
“Orang yang akan
Berpisah” yang dimaksud disini ialah seperti halnya orang yang akan
berpisah nyawa & raganya, akan berpisah dengan semua anak istri,
harta, tahta, segala dunia berganti dengan malam pertama di liang kubur
yang gelap, sunyi, sepi, dingin, sendiri, tiada teman disisi.
Sebelum
melangkah lebih jauh, mari kita sedikit singgung pengertian KHUSYU
yang dimaksud Qur’an. Kami bahas disini karena ada hubungannya dengan
KEYAKINAN MENGHADAP ALLAH, AKHIRAT, SEKARAT MAUT, KUBUR, DAN SEBAGAINYA
Quote:2. WAJIB TAHU ARTI TIAP BACAAN JIKA INGIN KHUSYUK
Qs.4
An-Nisaa':43. Hai orang-orang yang beriman, JANGANLAH kamu shalat,
sedang kamu dalam keadaan mabuk, SEHINGGA KAMU MENGERTI APA YANG KAMU
UCAPKAN ...
Jelas sekali ayat ini menekankan pada arti bacaan
shalat, kita dapat melatihnya secara berlahan. Jangan sampai puluhan
tahun kita hidup di dunia, hafal beratus-ratus lagu Eropa & Lagu
Amerika lengkap dengan nada panjang pendek, intonasi serta artinya dan
juga riwayat pembuatan lagu & riwayat hidup Artis penyanyinya tapi
bacaan shalat saja tidak hafal.
MABUK dalam ayat ini boleh
diartikan sebagai mabuk khamr, tapi juga mabuk dunia, mabuk harta, mabuk
tahta, mabuk cinta pun termasuk pulak dalam hal yang mengganggu shalat
sehingga kita lupa/silap/tak sadar bacaan shalat apa yang telah kita
baca, bahkan selalu-nya kita lupa rakaat ke berapa.
Lebih baik
membaca surat pendek yang kita tahu arti bacaan setiap kata-kata
daripada membaca surat panjang yang kita tak tahu apa artinya.
Quote:3. UCAPKAN DENGAN SUARA SEDANG/DI ANTARA keRAS & PELAN
(((INI PENTING SEKALI)))
JIKA SAUDARA SEMUA MERASA PIKIRAN MELAYANG keMANA-MANA SAAT SHALAT??? INILAH PENANGKALNYA
Qs.
17 Al-Israa':110 dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu
& jangan pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara
kedua itu".
Bila kita pelankan suara atau cuma di dalam hati
saja, maka terkadang fikiran kita akan melayang tak tentu arah, tapi
jika kita baca dengan suara lirih yang didengar oleh diri sendiri, maka
ini akan lebih membantu konsentrasi pada bacaan shalat, arti &
MENSUCIKAN JIWA. Karena ibadah itu semua ditujukan untuk MENSUCIKAN
JIWA.
Shalat ialah Syariat, Hakikatnya ialah MENSUCIKAN JIWA,
Ma'rifatnya ialah BERSYUKUR PADA PENCIPTA YANG TELAH MEMBERIKAN BANYAK
KENIKMATAN YANG TAK TERHINGGA.
Dan kita akan bertambah khusyu,
jika saat mengucapkannya dengan suara lirih ditambah memahami bahwa kita
sedang bercakap-cakap dan menghadap Allah Sang Pencipta, seperti yang
telah diterangkan dalam Hadits sebelumnya.
Shalat yang kita
laksanakan, janganlah diisi dengan lamunan dunia, harta, tahta, cinta,
dan makhluk lainnya, namun harus keseluruhan shalat tersebut hanya bagi
Allah, mulai dari niat sampai salam. Dalam sebuah ayat Qur’an:
QS.6 A’raf:162.Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Quote:4. THUMA’NINAH
Meski
Nampak sepele, tapi justru Thuma’ninah inilah termasuk penentu sah
tidaknya sebuah shalat karena ia termasuk salah satu dari RUKUN SHALAT.
Salah satu rukun shalat batal, maka tidak sah lah shalatnya.
Thuma’ninah
ini lah yang sering dilupakan oleh banyak orang. Dalam kitab Fiqh
As-Sunah, Thuma’ninah ialah diam beberapa saat setelah tenangnya
anggota-anggota badan , para ulama memberi batasan minimal yaitu sekedar
waktu yang diperlukan untuk membaca tasbih.
Rasulullah Muhammad ﷺ
memasuki sebuah masjid, lalu seorang laki-laki masuk, lalu shalat,
kemudian dia datang, lalu mengucapkan salam kepada Rasulullah Muhammad
ﷺ, maka Rasulullah Muhammad ﷺ membalas salamnya seraya berkata:
"Kembalilah, lalu shalatlah, karena kamu belum shalat!"
Lalu
laki-laki tersebut kembali, lalu shalat sebagaimana sebelumnya dia
shalat, kemudian mendatangi Rasulullah Muhammad ﷺ seraya mengucapkan
salam kepada beliau. Maka Rasulullah Muhammad ﷺ menjawab: 'Semoga
keselamatan terlimpahkan kepadamu'
Kemudian beliau bersabda lagi:
"Kembalilah dan shalatlah lagi, karena kamu belum shalat!"
Hingga
dia melakukan hal tersebut tiga kali. Lalu laki-laki tersebut berkata,
'Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak dapat melakukan
yang lebih baik selain daripada ini, ajarkanlah kepadaku.'
Rasulullah Muhammad ﷺ bersabda:
"Apabila
kamu mendirikan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah sesuatu
yang mudah dari al-Qur'an, kemudian ruku'lah hingga BERTUMA'NINAH dalam
keadaan ruku'. kemudian angkatlah (kepalamu dari ruku') hingga lurus
berdiri, kemudian sujudlah hingga BERTUMA'NINAH dalam keadaan sujud,
kemudian angkatlah hingga BERTUMA'NINAH dalam duduk, kemudian lakukan
hal tersebut dalam shalatmu semuanya'." HR.Muslim
Jelas sekali
bahwa shalat seperti itu dinyatakan BELUM SHALAT dan shalatnya TIDAK
SAH, serta diwajibkan mengulang oleh Rasulullah Muhammad ﷺ.
Seringkali
kami melihat saudara saudari kita shalat seperti kilat khusus,
terburu-buru seakan ada yang sangat darurat sekali, beberapa kali kami
jelaskan pada sekitar kami jika shalat seperti itu TIDAK SAH dan wajib
mengulang, tentu berdasar hadits diatas.
Mari kita sama saling
mengingati sesama insan pada kebaikan dan kesabaran. Diantara kejahatan
PENCURIAN TERBESAR ialah PENCURIAN DALAM SHALAT, Rasulullah Muhammad
SAW bersabda:
Meninggalkan Thuma’ninah, Tidak meluruskan dan
mendiamkan punggung sesaat ketika rukuk dan sujud, atau tidak tegak
ketika bangkit dari rukuk, atau ketika duduk diantara dua sujud, semua
merupakan kebiasaan sebagian besar kaum Muslimin. Bahkan, hampir bisa
dikatakan, di semua masjid pasti ada saja orang yang tidak Thuma’ninah,
malah dapat dibilang sebagian besar.
Jadi sebelum
shalat, tenangkanlah dahulu hati, memasrahkan hati, menyiapkan hati
untuk melaksanakan shalat. Jangan shalat dahulu jika hati masih kacau,
masih teringat hal lainnya. Jika hati tidak tertata, maka shalat
cenderung tidak khusyu, tergesa-gesa dan tidak mencapai ketentraman
hati yang kita cari.
sumber:http://iniunic.blogspot.com/2012/12/4-tips-shalat-khusyu-yang-merasa-muslim.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar